krjogja.com - YOGYA -Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Wilayah DIY bekerjasama dengan Universitas AMIKOM Yogyakarta mengadakan Program bertajuk 'ICMI Berbagi: Jihad Tresna Bumi' di Ruang Cinema AMIKOM Yogyakarta. Agenda tersebut merupakan salah satu wujud kepedulian ICMI terhadap persoalan sampah yang dihadapi DIY akibat ditutupnya TPA Regional Piyungan.
Dalam kesempatan itu Rektor Universitas AMIKOM Yogyakarta, Prof Suyanto menjelaskan soal berbagai Riset dan Inovasi yang sudah dilakukan. Terutama riset yang bisa menghasilkan keuntungan secara finansial. Beberapa Inovasi yang diperlihatkan diantaranya adalah Drone berpenumpang yang dikembangkan oleh Frogs Indonesia dan Platform untuk para Penyuka Otomotif, Hepicar.
"Salah satu Hal menarik di agenda ini adalah Art Performance berupa Pembacaan Puisi tentang Sampah," kata Rektor Universitas AMIKOM Yogyakarta, Prof Suyanto di Sleman, Kamis (24/8/2023).
Beberapa Tokoh yang ikut menyumbangkan puisinya, diantaranya Prof Mahfud Sholihin SE MAcc PhD Ak CA (Ketua ICMI Wilayah DIY), Drs H Herry Zudianto, MM (Mantan Walikota Yogyakarta), Drs H Taufik Ridwan (Ketua DPD PPHI DIY), Prof Dr Ing Ir Widodo Brontowiyono MSc (Ketua Bidang Lingkungan Hidup & Kesehatan Masyarakat ICMI DIY), Ir Ahmad Syauqi Soeratno, MM (Ketua 1 ICMI Orwil DI Yogyakarta) dan Prof Dr M Suyanto,MM (Rektor Universitas AMIKOM Yogya).
Dalam agenda tersebut juga terdapat juga sesi soft launching buku 'Pengelolaan Sampah dari Yogyakarta Untuk Indonesia' yang disampaikan oleh Dr Hijrah Purnama Putra,MEng dan Fajri Mulya Iresha, MT, PhD. Buku tersebut merupakan hasil karya yang muncul jauh
sebelum munculnya isu darurat sampah di Yogya.
Dr Hijrah dan Fajri merasa prihatin dengan masalah sampah dan melihat potensi besar di dalamnya. Dalam penuturan mereka, banyak riset yang bisa dimanfaatkan untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap sampah. Diantaranya sampah bisa dimanfaatkan sebagai siskular ekonomi. Apabila berhasil, akan menjadi alat pemicu untuk saling sinergi bersama dalam mengatasi masalah pengelolaan sampah yang lebih baik.
Sedangkan Dosen Universitas AMIKOM Yogyakarta, Rizqi Sukma Kharisma, MKom berbagi tentang Inovasi yang dikembangkannya. Diantaranya berupa sistem informasi yang digunakan untuk membantu pengelola bank sampah dalam memanajemen bank sampah.
"Dalam penggunaan sistem informasi bank sampah, dilakukan pelatihan agar para pengelola bank sampah dapat secara mandiri menggunakan sistem informasi tersebut. Inovasi itu sudah diterapkan sebagai Program Kemitraan Masyarakat (PKM) pengelolaan sampah yang dilakukan oleh organisasi BERAMAL (Bener Ramah Lingkungan) di Kampung Bener, Yogyakarta," terangnya.
Ditambahkannya, selain itu dalam PKM juga disediakan juga perangkat komputer, sarana edukasi tentang bank sampah dengan poster dan penyediaan alat pendukung dalam pelaksanaan bank sampah. Inovasi itu terbukti dapat mengurangi sampah yang terbuang di TPA sekaligus meningkatkan kesejahteraan bagi anggota dan nasabahnya.
Acara dilanjutkan dengan Sesi Edukasi pengelolaan sampah, yang disampaikan oleh Erwan Widyarto pegiat lingkungan, sekaligus ketua Kelompok Pengelola Sampah Mandiri (KPSM) atau Bank Sampah 'Griya Sapu Lidi'. Menurut Erwan, penting pengelolaan sampah, terutama dari sisi pengurangan dan penanganan sampah. Pengelolaan sampah perlu dilakukan secara menyeluruh dan terpadu dari hulu ke hilir.
"Kenapa upaya pengelolaan sampah perlu dilakukan secara komunal dan bersama-sama. Salah satu pendekatan yang efektif adalah melalui bank sampah," ujarnya.
Di akhir acara ICMI menyerahkan alat pengelolaan sampah kepada para Komunitas Bank Sampah dari berbagai daerah di Yogyakarta. yang hadir dalam acara tersebut. Hal itu dilakukan untuk mendorong partisipasi aktif dalam pengelolaan sampah yang lebih baik di tingkat lokal. (Ria)