kampus

Mahasiswa UGM Teliti Pengaruh Weton Terhadap Capaian Akademik, Apa yang Ditemukan?

Selasa, 7 November 2023 | 19:50 WIB
iluistrasi dukun

Krjogja.com - SLEMAN - Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) UGM meneliti pengaruh weton dalam proses pencapaian prestasi akademik. Hal tersebut sangat menarij karena kini kebudayaan Jawa dinilai mulai luntur di kalangan masyarakat.

Tim yang diketuai oleh Laras Tristanti, beranggotakan Muhammad Fernanda Dhiyaul Hak (FIB), Nurvania Rachmah (FIB) dan Sutan Adam Kusuma Tanaka (Filsafat) dibimbing Fahmi Prihantoro. Tim ini juga menyusun langkah mitigasi dalam meningkatkan kesadaran mahasiswa UGM.

Laras Tristanti mengungkap latar belakang penelitian berangkat dari fenomena lunturnya kebudayaan Jawa di tengah masyarakat, salah satunya terkait penanggalan Jawa kuno yang dikenal dengan istilah weton. Weton saat ini dipahami hanya sebagai penentuan hari baik untuk melakukan acara-acara tertentu seperti pernikahan.

Baca Juga: SMK Piri I Yogya Terbakar, 8 Mobil Padamkan Api Hingga 2 Jam

"Weton ini sering dihubungkan dengan hal-hal yang gaib atau mistis. Kondisi ini diperkuat dengan adanya film-film horor yang bertemakan weton didalamnya," ungkapnya, Selasa (7/11/2023).

Sementara menurut Laras, budaya tanggal weton bukan sebatas ramalan, kecocokan, penentuan hari baik saja, namun konsep weton pada kebiasaan masyarakat Jawa juga digunakan sebagai arahan untuk meningkatkan keberuntungan. Weton merupakan produk budaya Jawa berlandaskan kebiasaan masyarakat dalam menggunakan ilmu titen atau ilmu dalam melihat situasi di alam sekitar.

“Berangkat dari fenomena tersebut, kami mengangkat topik weton untuk melihat keterhubungan antara sistem pertanggalan Jawa kuno dengan proses pencapaian di kehidupan sehari-hari. Kami mencoba menghubungkan antara kepercayaan weton dengan proses pencapaian prestasi akademik. Kami juga menyusun mitigasi untuk membantu masyarakat dalam mengambil tindakan terhadap sebuah tafsir kepercayaan sebagai peningkatan kualitas diri," lanjutnya.

Baca Juga: Gibran Sudah Tidak Jadi Bagian dari PDIP Solo

Penelitian melibatkan 100 responden yang merupakan mahasiswa UGM yang berasal dari suku Jawa. Mereka menghasilkan tiga langkah mitigasi untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa dalam proses pencapaian prestasi akademik berupa motivasi, pengingat dan peringatan.

Berdasarkan hasil penjabaran weton, Laras menyampaikan seseorang dengan sifat bawaan positif bisa menjadikan tafsiran sebagai motivasi untuk mendorong proses pencapaian prestasi akademik. Sedangkan sifat bawaan yang cenderung negatif dapat digunakan sebagai peringatan untuk mengantisipasi hal buruk yang kemungkinan bisa terjadi pada individu dalam hal akademik.

"Sementara, sifat bawaan seimbang antara baik dan buruknya dapat digunakan sebagai pengingat pada individu untuk digunakan sebagai motivasi atau sebagai peringatan bagi diri sendiri," pungkasnya. (Fxh)

Tags

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB