kampus

Mahasiswa Instiper Gelar ASEAN Palm Oil Student Association Forum 2024, Kolaborasi Capai Sawit Berkelanjutan

Selasa, 5 Maret 2024 | 16:30 WIB
Suasana APOSA Forum 2024 di Instiper. (Harminanto)


Krjogja.com - SLEMAN - Dalam upaya meningkatkan pemahaman dan partisipasi generasi muda terhadap industri kelapa sawit yang berkelanjutan, Institut Pertanian STIPER (Instiper) berkolaborasi dengan Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC), Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), dan Universiti Putra Malaysia (UPM) menyelenggarakan ASEAN Palm Oil Student Association (APOSA) Forum 2024 di INSTIPER Yogyakarta. APOSA Forum 2024 diselenggarakan pada tanggal 5 dan 6 Maret 2024 secara hybrid di GRHA INSTIPER Yogyakarta dan melalui zoom meeting.

Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 200 orang mahasiswa yang berasal dari beberapa negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Pakistan, dan Taiwan. Hadir di Grha Instiper perwakilan mahasiswa dari Instiper Yogyakarta, Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta, Institut Pertanian Bogor, Universitas Negeri Yogyakarta, Institut Pertanian Yogyakarta, Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi, Universitas Katolik Soegijapranata, Politeknik Teknologi Kimia Industri Medan, UPN Yogyakarta, Ubiversitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Universitas Janabadra dan LPP Yogyakarta.

Mengambil tema "Together with the Young Generation Towards Sustainable Palm Oil" (Bersama Generasi Muda Menuju Kelapa Sawit Berkelanjutan), APOSA berkomitmen untuk mendorong kolaborasi dan inovasi di antara mahasiswa dan pemuda ASEAN dalam mencapai praktek kelapa sawit yang berkelanjutan. APOSA juga berkomitmen untuk memperkenalkan industri kelapa sawit di kalangan generasi muda, melakukan kampanye positif kelapa sawit, serta untuk mengidentifikasi inisiatif dan solusi inovatif yang mendukung keberlanjutan industri ini.

Baca Juga: Warga Jogja Gergaji Kursi di DPRD DIY, Ternyata Ini Maksud dan Tujuannya

Rektor Instiper Yogyakarta, Dr Harsawardana, menyampaikan kelapa sawit merupakan komoditas strategis yang telah menggerakkan ekonomi di Indonesia, Malaysia, Ghana, Honduras, dan negara-negara produsen kelapa sawit lainnya. Kolaborasi dengan berbagai stakeholder penting untuk mewujudkan keberlanjutan dari industri kelapa sawit.

"Seperti pada acara ini yang merupakan kolaborasi antara CPOPC, UKM Malaysia, UPM Malaysia, dan support dari semua sponsorship dari BPDPKS, Best Agro, PT. Astra Agro Lestari, Apical, RSPO, dan AKPY. Sebagai perguruan tinggi yang memiliki fokus kompetensi pada industri kelapa sawit, INSTIPER Yogyakarta sangat mendukung kegiatan mahasiswa yang bersifat positif seperti APOSA Forum ini," ungkapnya di momen pembukaan, Selasa (5/3/2024).

Dr. Rizal Affandi Lukman, Sekretaris Jenderal CPOPC menyampaikan, pihaknya mengapresiasi Instiper Yogyakarta yang menginisiasi pembentukan ASEAN Palm Oil Student Association (APOSA). Sudah saatnya menurut dia, generasi muda ikut aktif untuk melawan kampanye negatif kelapa sawit dan ikut berpartisipasi dalam keberlanjutan industri kelapa sawit.

"Semoga partisipasi mahasiswa ASEAN akan lebih baik pada APOSA Forum tahun berikutnya yang direncakan akan diselenggarakan di UKM Malaysia," sambungnya dalam pembukaan.

Baca Juga: Tingkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat, Cek Kesehatan Gratis Digelar di Donokerto

Beberapa narasumber yang memberikan paparan pada acara APOSA ini adalah Mahatma Windrawan Inantha dari RSPO, Muhammad Fauzan Ridha dari ISPO, R. Azis Hidayat dari GAPKI, Dr. Mohd. Zuhri Mohamed Yusof dari INTROP UPM Malaysia, Angga Prathama Putra dari WWF, Erick Firmansyah, M.Sc. dari Instiper, Ahmad Maulizal Sutawijaya dari BPDPKS, Prof. Lokhman Hakim Osman dari UKM Malaysia, Dr. Jean Marc Roda dari CIRAD dan Bandung Sahari dari PT. Astra Agro Lestari.

Acara yang diselenggarakan selama 2 hari ini tidak hanya diisi oleh paparan dari para narasumber namun juga diskusi aktif dari semua peserta APOSA untuk memberikan kontribusi pemikiran dan rencana kegiatan APOSA nantinya. Peserta APOSA juga mengikuti malam budaya yang merupakan sesi ramah tamah di antara peserta APOSA.

Pada malam budaya tersebut ditampilkan berbagai kebudayaan khas Indonesia seperti permainan angklung dan beberapa jenis tari seperti Tari Tor-Tor dari batak, Tari Jai dari NTT, Tari Sumpit dan permainan alat musik Sape dari Kalimantan yang penampilnya merupakan mahasiswa INSTIPER Yogyakarta. Dengan demikian acara APOSA juga menjadi sarana bagi pengenalan budaya Indonesia kepada mahasiswa peserta APOSA yang berasal dari negara lain.

Ketua Panitia APOSA Forum 2024, Fahrez Ansari, menambahkan, forum ini menjadi panggung bagi mahasiswa dan pemuda ASEAN untuk berbagi ide, pengetahuan, dan solusi terkait dengan isu-isu keberlanjutan di industri kelapa sawit. Ia berharap dapat mendorong kolaborasi yang produktif dan inovasi di bidang ini untuk mencapai tujuan bersama dalam menjaga keberlanjutan dan tanggung jawab sosial.

Baca Juga: Gerakan Pangan Murah, Solusi Jaga Harga Bahan Pokok

"Dengan melibatkan mahasiswa, forum ini diharapkan dapat membentuk pemikiran dan sikap yang mendukung untuk keberlanjutan kelapa sawit di masa depan, Masa depan kelapa sawit di negara-negara produsen kelapa sawit tidak akan lepas dari peran generasi mudanya," pungkas Fahrez. (Fxh)

Tags

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB