KRjogja.com - YOGYA - Pengalaman berharga menjadi sebuah cerita tak terlupakan bagi 32 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) di Universitas Alma Ata (UAA) Yogyakarta. Mereka berasal dari 17 perguruan tinggi, terbanyak berasal dari Sumatera yakni berjumlah 19 orang, kemudian dari Sulawesi 7 orang, kalimantan 4 orang, Bali dan Lombok masing-masing 1 orang.
Salah satu keunikan dari Program PMM terletak pada kegiatan Modul Nusantara, mata kuliah khusus bagi peserta PMM yang memfasilitasi pembelajaran tentang keberagaman nusantara, khususnya keragaman budaya dan keunikan daerah lokasi Perguruan Tinggi (PT) Penerima.
Modul Nusantara terdiri atas 16 aktivitas yang mengusung 4 tema utama, yaitu kebhinekaan, inspirasi, refleksi, serta kontribusi sosial.
Baca Juga: Partai Ummat Mau Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Amien Rais : Ada Syaratnya
Aktivitas Modul Nusantara yang diikuti oleh para peserta PMM misalnya berupa kunjungan, bedah film/buku/lagu, hari kuliner, pentas budaya, dan lokakarya kebudayaan. Dalam aktivitas tersebut, PT Penerima juga sering menghadirkan tokoh-tokoh sukses di bidangnya untuk berdialog dengan para mahasiswa.
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemdikbudristek Sri Suning Kusumawardani menjelaskan salah satu tujuan PMM adalah menjadi wadah untuk medapatkan pengalaman pembelajaran di luar kampus dengan kebhinekaan yang dimiliki Indonesia.
“Dengan program PMM ini kita mendorong sebuah langkah transformasi besar, yakni bahwa perguruan tinggi tidak hanya menjadi tempat belajar yang dibatasi dinding kelas, tapi juga difasilitasi ruang pertemuan berbagai ragam budaya, bahasa, tradisi dari berbagai penjuru nusantara,” ungkapnya saat pelepasan PMM Batch 4 dan penutupan MBKM UAA, Jumat (19/7/2024) sore.
Baca Juga: Ribuan Kader Banteng Jogja Siap Jaga Harkat dan Martabat PDI Perjuangan
Pembelajaran dan pengalaman melalui PMM angkatan 4 ini menurutnya akan menjadi modal penting untuk membangun negeri.
Mahasiswa yang mengikuti program ini diharapkan berkembang menjadi generasi yang lebih siap, menjadi pemimpin negeri ini dan mampu menerima perbedaan pada setiap langkah tumbuh bersamannya.
“Dengan semangat Bhineka Tunggal Ika mari kita jaga dan lestarikan keberagaman tradisi nusantara sebagai nilai luhur pada kehidupan kita. Bersama rapatkan barisan setiap langkah menatap Indonesia sebagai sebuah bangsa yang besar yang mencintai akar budaya dan nilai-nilai baik dari para leluhur,” imbuhnya.
Sementara itu Rektor UAA Prof. Dr. H. Hamam Hadi mengatakan, rentang waktu selama satu semester ini, hendaknya dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Baik dari sisi keilmuan, dengan menyerap ilmu, berkuliah dan mengenal budaya.
Baca Juga: Pelatih PSIM Ungkap Diajak Ujicoba Tim Liga 1,Bertemu PSS?