Para kader dibekali keterampilan pengukuran berat badan, tinggi badan, pengukuran IMT (Indeks Massa Tubuh), pengukuran tekanan darah, pengukuran gula darah, wawancara faktor risiko penyakit menular diantaranya skrining dasar TB, serta melakukan edukasi kesehatan.
Kader juga dibekali pengukuran asam urat, kolesterol dan kadar hemoglobin serta cara mengintepretasi dari hasil tersebut sehingga dapat memberikan edukasi secara baik dan benar.
Tidak hanya pembekalan keterampilan Posyandu ILP, namun kader juga dilatih pengembangan potensi lokal yaitu pengembangan nilai ekonomi tanaman jahe pada Kamis (29/8/2024).
Baca Juga: Pemerintahan Berganti, Pemda Ikut Cemas Jika Cukai Rokok Naik Lagi
Tim pengabdian memberikan informasi terkait manfaat jahe dan bersama-sama kader kesehatan matahari mengolah tanaman jahe menjadi produk ekonomi yaitu pembuatan serbuk minuman jahe dan kukis jahe.
Puncaknya adalah skrining TB terintegrasi dengan Posyandu ILP dengan masyarakat padukuhan Nglaban pada Sabtu (31/8/2024). Seluruh warga Padukuhan Nglaban antusias datang sekaligus untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
Turut hadir Lurah Sinduharjo Sudarja, perwakilan Puskesmas Ngaglik 1 Sleman Yunita Rindi SKep Ns dan Dicky Rizawan Kepala Dukuh Nglaban yang sekaligus membuka puncak pemeriksaan gratis dan edukasi TB bagi masyarakat.
"Kegiatan ini juga sangat membantu Puskesmas Ngaglik 1 dalam upaya implementasi Posyandu ILP sehingga masalah kesehatan menjadi tanggungjawab seluruh lapisan masyarakat,” ucap Yunita.
Harapan terbesar dari rangkaian kegiatan ini adalah kader kesehatan sebagai garda terdepan masyarakat dapat mengidentifikasi faktor risiko penyakit serta menyebarluaskan infromasi dan mengkampanyekan terkait penyakit TB dengan slogan TOSS TB (Temukan Obati Sampai Sembuh Tuberkulosis).
Baca Juga: 8 September Diperingati Sebagai Hari Literasi, Angka Buta Huruf Masih Tinggi
Sehingga menghilangkan stigma negatif TB di masyarakat serta mendukung eliminasi TB di Indonesia tahun 2030. (Sal)