kampus

Ditunjuk Sebagai Lembaga Pelatihan Ketenaganukliran oleh Bapeten, Poltek Nuklir Komitmen Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM

Rabu, 11 September 2024 | 15:24 WIB
Wisuda Poltek Nuklir. (Harminanto)


Krjogja.com - SLEMAN - Politeknik Teknologi Nuklir (Poltek Nuklir) mewisuda 84 mahasiswa pada Rabu (11/9/2024) di Hotel Sahid Yogyakarta, Rabu (11/9/2024). Perguruan tinggi satu-satunya di bawah BRIN tersebut berkomitmen menjadi perguruan tinggi vokasi nuklir yang berdaya saing global.

Poltek Nuklir telah melakukan penyesuaian, pengembangan, dan perbaikan kapasitas secara berkesinambungan dalam upaya peningkatan kualitas lulusannya. Pada wisuda ini tercatat ada 23 Mahasiswa Program Studi Teknokimia Nuklir (TKN), 31 Mahasiswa Program Studi Elektronika Instrumentasi (Elins), dan 30 Mahasiswa Program Studi Elektromekanika (Elmek).

Jumlah lulusan predikat dengan pujian (cumlaude) adalah sebanyak 73 orang terdiri dari 19 orang TKN, 25 orang Elins, dan 29 orang dari Elmek. Adapun mahasiswa IPK tertinggi dengan predikat pujian diperoleh Catleyanisa Maharani Rahmadhan dari Program Studi Teknokimia Nuklir dengan nilai 3,93.

Baca Juga: Penyuluhan Cegah Stunting Dengan Protein Hewani, Selamatkan Generasi Muda dari Kekurangan Gizi di Kota Tegal

Direktur Poltek Nuklir, Zainal Arief mengatakan, salah satu upaya pengembangan dan perbaikan yang dilakukan ialah pada tahun 2024 ini pihaknya mendapat kepercayaan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) sebagai Lembaga Pelatihan Ketenaganukliran (LPK) Sub Lingkup Petugas Proteksi Radiasi (PPR) Industri Tingkat 1 dan Petugas Keahlian Radiografi Industri Tingkat I (OR). Penunjukan itu diperoleh melalui Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN).

Dalam upaya mendukung penunjukan tersebut, Zainal mengatakan bahwa Poltek Nuklir terus berupaya mendidik Mahasiswa dengan kompetensi kenukliran. Pihaknya terus berkomitmen meningkatkan nilai tambah Mahasiswa sebagai bekal terjun di dunia kerja.

Saat ini perguruan tinggi vokasi yang memiliki jargon SAE (Santun, Amanah dan Elite), mempunyai beragam fasilitas sertifikasi yang diberikan kepada mahasiswa, yaitu: PPR Industri Tingkat 1, Radiografer Tingkat 1, NDT Ultrasonic Testing Level 2, Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Umum BNSP.

“Dengan semakin beragamnya sertifikasi yang dimiliki, saya berharap hal ini akan menjadi keunggulan kompetitif yang membedakan lulusan Poltek Nuklir dengan yang lain, dan memudahkan lulusan untuk mendapat pekerjaan yang relevan,” ungkap Zainal pada wartawan.

Selain sertifikasi kompetensi, Poltek Nuklir juga terus mengembangkan spesifikasi di bidang ketenaganukliran melalui kurikulum. Mahasiswa diarahkan menguasai 6 body of knowledge, yaitu Teknologi Pembangkit Energi Nuklir, Teknologi Analisis Nuklir dan Radiasi (Elektromekanika), Teknologi Akselererator dan Radiasi, Teknologi Instrumentasi Medik Nuklir (Elektronika Instrumentasi), dan Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka, Teknologi Proses Bahan Bakar (Teknokimia Nuklir).

Zainal juga menambahkan bahwa pendidikan tidak semata-mata proses untuk mendapatkan prestasi akademik, namun juga penting bagaimana membangun jika/karakter yang kuat, menumbuhkan rasa kebersamaan, berkomunikasi dengan semua pihak dengan baik, bekerja dalam kelompok, dan juga menghargai pendapat orang lain.

“Mahasiswa Poltek Nuklir harus berkarakter, dan unggul. Karakter yang diharapkan haruslah membawa nilai-nilai kebersamaan, kedewasaan dan kemauan untuk terus maju, melesat ke depan,” sambungnya.

Baca Juga: Rayakan HUT RI ke 79, Semangat Mahasiswa KKNT UAA Terus Membara di Desa Banjardawa

Oleh karenanya, penting bagi Poltek Nuklir untuk membekali mahasiswa tidak hanya pada kemampuan hardskill (kompetensi teknis berupa ijazah dan sertifikasi) saja, tetapi juga penguasaan softskill (attitude, etika). "Poltek Nuklir juga melibatkan mahasiswa dalam project-based learning yang akan memberi pengalaman dalam menyelesaikan permasalahan di industri melalui Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM),” tambahnya.

Melalui transformasi kebijakan MBKM tersebut diharapkan dapat memberikan pengalaman kontekstual lapangan yang akan mendekatkan mahasiswa ke dunia yang nyata sehingga akan meningkatkan kompetensi mahasiswa secara utuh (tidak hanya teori tapi juga praktik), siap kerja, atau menciptakan lapangan kerja baru. 59 wisudawan periode ini telah mengikuti program MBKM melalui kegiatan magang/praktek kerja di beberapa perusahaan.

Sebagai kelanjutan dari Program MBKM ada beberapa wisudawan yang langsung direkrut yaitu Muhammad Rafdi Akhyar Hindami di Samsung SDI Hungary, Alda Dwiyanti, Zena Manurung, Chinta Wulandari dan Elsinta di PT Schneider Electric System Indonesia, Izatul Fadhila di PT Yokogawa Indonesia, Muhammad Fadhiil Muslimin di PT Seoul Inspection, Ibnu Idqan di PT. Russiondo, Revinda Azzalia Putri Wijaya di PT. Gamma Mitra Lestari dan Aflia Lam Lam di PT. Dipy Inti Energi.

Halaman:

Tags

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB