KRjogja.com - YOGYA - Kelas Bahasa Isyarat 2024, yang diadakan oleh Community Development Paguyuban Karya Salemba Empat Universitas Gadjah Mada, sukses digelar pada 1 Desember 2024 di Cupable Coffee, Yogyakarta. Dengan tema Komunikasi Tanpa Batas: Jelajahi Dunia dengan Bahasa Isyarat, acara ini bertujuan memperkenalkan bahasa isyarat sebagai alat komunikasi yang ramah dan inklusif, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu disabilitas di Indonesia.
Acara ini menghadirkan tiga sub-kegiatan utama: Lokakarya Pembelajaran dan Pelatihan Bahasa Isyarat, Talkshow Inspiratif bersama teman difabel, dan Bazaar Kerajinan Tangan hasil karya komunitas difabel. Selama kegiatan, peserta tidak hanya belajar keterampilan praktis, tetapi juga terinspirasi oleh cerita dari komunitas tuli, membuka wawasan tentang pentingnya menciptakan ruang aman bagi semua.
Baca Juga: Hasil Audit Dana Kampanye Paslon Sadewo-Lintarti Diserahkan
Sebagai pengantar kegiatan ini, Bapak Andi dan Ibu Dwi dari GERKATIN Yogyakarta memperkenalkan cara berkomunikasi dengan Teman Tuli melalui bahasa isyarat yang menitikberatkan terhadap bahasa tubuh, gerak bibir, dan perhatian terhadap lawan bicara.
Adapun, pada kegiatan ini jenis bahasa isyarat yang diperkenalkan untuk diajarkan adalah Huruf Bisindo yang memadukan gerakan tangan dengan gerak bibir dari penutur bahasa isyarat. Bapak Andi dan Ibu Dwi sangat ceria dan dipenuhi dengan selingan humor dalam mengajarkan Huruf Bisindo sehingga para peserta menjadi antusias dalam belajar.
Baca Juga: Tantang PSM Hari Ini, PSS Berusaha Bangkit Raih Hasil Positif
“Inklusivitas telah menjadi topik yang semakin mendapat perhatian akhir-akhir ini. Namun, penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, terutama di Indonesia, masih jauh dari optimal. Melalui Kelas Bahasa Isyarat ini, kami tidak hanya ingin menyebarkan kesadaran, tetapi juga mendorong terciptanya lingkungan yang lebih ramah dan inklusif. Kami percaya bahwa setiap orang, baik kawan tuli maupun kawan dengar, memiliki hak yang setara untuk berkomunikasi dengan nyaman dan bebas. Aku, kamu, kita, setara,” ujar Jasmine Noor Azizah, Ketua Kelas Bahasa Isyarat 2024.
Meskipun acara ini hanya berlangsung satu hari, dampaknya diharapkan akan terus terasa dalam masyarakat. Kelas Bahasa Isyarat 2024 menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi dan kesadaran sosial dapat menciptakan perubahan positif, membangun jembatan komunikasi antara teman tuli dan masyarakat umum.(*)