kampus

Visi PGSD UST dalam Melestarikan Budaya dan Mencetak Generasi Berkarakter

Kamis, 2 Januari 2025 | 17:05 WIB
Kuliah umum bertema 'Dolanan Anak: Implementasi Dolanan Anak pada Siswa Sekolah Dasar'. (Ist)

Krjogja.com - YOGYA - Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) kembali menegaskan komitmennya sebagai institusi pendidikan yang berakar pada nilai-nilai budaya lokal dan filosofi Ki Hadjar Dewantara.

Melalui pelaksanaan kuliah umum bertema 'Dolanan Anak: Implementasi Dolanan Anak pada Siswa Sekolah Dasar', UST khususnya Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) menunjukkan keseriusannya dalam mendidik generasi muda yang berkarakter dan berbudi pekerti luhur.

Baca Juga: Pasca Liburan Nataru DLH Bantul Panen Sampah

Acara yang digelar di Pendapa Tamansiswa pada 21 Desember 2024 ini merupakan bagian dari mata kuliah Dolanan Anak berkolaborasi dengan Komunitas Sariswara, salah satu mata kuliah pilihan khas yang mencerminkan visi PGSD UST untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan pedagogik unggul, berbasis seni, budaya, dan nilai-nilai Tamansiswa.

Sebagai Perguruan Tinggi Tamansiswa, UST terus mengedepankan pendidikan berbasis budaya untuk mencetak pendidik profesional yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga berperan aktif dalam melestarikan kebudayaan lokal.

Kuliah umum tersebut menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya, yakni Listyo Hari Krisnarjo SE (Kepala Laboratorium Sariswara Tamansiswa), Arya Dani Setyawan MSn (dosen mata kuliah Dolanan Anak), serta perwakilan dosen dari Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar.

Baca Juga: Surprise! Ramalan Zodiak untuk Aries, Sagitarius, Gemini, Cancer, Leo, dan Virgo

Para narasumber memberikan pandangan mendalam tentang pentingnya dolanan anak sebagai media pembelajaran seni yang dapat membentuk karakter siswa sejak dini.

Menurut Arya Dani Setyawan, dolanan anak bukan hanya permainan tradisional, tetapi juga media pendidikan yang sarat dengan nilai-nilai luhur.

"Melalui dolanan anak, kita bisa mengajarkan nilai-nilai seperti kerja sama, kejujuran, dan semangat kebersamaan. Selain itu, dolanan anak juga menjadi sarana efektif untuk menanamkan rasa cinta tanah air kepada siswa sejak dini," jelasnya.

Sementara itu, Listyo Hari Krisnarjo menyatakan bahwa dolanan anak selaras dengan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara, yang menekankan pentingnya pendidikan karakter melalui seni dan budaya.

"Dolanan anak memiliki peran strategis dalam membentuk watak dan karakter anak yang nasionalis dan berbudi pekerti luhur. Dengan memadukan seni, budaya, dan pendidikan, kita dapat menciptakan generasi yang unggul dan sesuai dengan profil capaian lulusan PGSD UST," ungkapnya.

Dalam sesi diskusi, perwakilan dosen dari UNU Blitar juga memberikan wawasan mengenai pengintegrasian dolanan anak dalam kurikulum sekolah dasar di daerah mereka.

"Penerapan dolanan anak di sekolah dasar tidak hanya memperkaya metode pembelajaran, tetapi juga menjadi langkah konkret dalam melestarikan kebudayaan lokal di tengah derasnya arus globalisasi," tuturnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB