KRjogja.com - SOLO - Kesehatan mental menjadi perhatian serius Prof Dr Eny Purwandari SPsi MSi, karena di masyarakat banyak ditemukan orang dalam kondisi terimpit masalah yang sangat kompleks di semua lini.
Gangguan mental bukan sekadar persoalan individu, tetapi sudah menjadi cerminan masalah sistemik. Dengan begitu, kesehatan mental harus ditangani dengan pendekatan multidisiplin dan dukungan lintas sektor.
Baca Juga: Perkara Inkracht, Kejari Purbalingga Musnahkan Barang Bukti
Prof Eny menandaskan itu saat dikukuhkan sebagai guru besar Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) oleh rektor Prof Dr Harun Joko Prayitno MHum di auditorium Moh Djazman, Kamis (19/6). Bersamaan itu juga dikukuhkan guru besar Fakultas Teknik Prof Ir Mochamad Solikin MT PhD.
Prof Eny menyampaikan orasi “Kesehatan Mental: Menjawab Tantangan di Era Disrupsi.” Ia menyoroti kompleksitas persoalan mental di tengah tekanan global, disrupsi digital, dan ketimpangan sosial.
Ketua Program Studi Magister Psikologi UMS itu mengutip data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebut 1 dari 8 orang di dunia mengalami gangguan mental. "Di Indonesia, sekitar 9,8 persen penduduk usia 15 tahun ke atas mengalami gangguan mental emosional."
Kondisi tersebut diperkirakan memburuk seiring tekanan hidup yang makin kompleks. "Karena itu dibutuhkan literasi dan layanan kesehatan mental. Literasi dan layanan ini harus diperluas hingga ke komunitas," ujarnya.
Upaya menciptakan ekosistem sehat di sekolah, tempat kerja, fasilitas kesehatan dan masyarakat harus dilakukan. Perlu ada inovasi digital seperti tele-mental health sebagai strategi preventif dan rehabilitatif.-(Qom)