kampus

Solusi Ilmiah Atasi Tantangan Global Dipaparkan Dewan Guru Besar BINUS

Rabu, 2 Juli 2025 | 10:20 WIB
Perayaan Dies Natalis ke-44 BINUS University di Jakarta, Selasa (1/7/2025)


KRjogja.com - JAKARTA - BINUS University menegaskan komitmennya sebagai institusi pendidikan tinggi yang tidak hanya fokus pada kualitas lulusan, tetapi juga menghadirkan solusi konkret terhadap tantangan nasional dan global.

Komitmen ini ditegaskan dalam forum strategis Dewan Guru Besar yang digelar bertepatan dengan perayaan Dies Natalis ke-44 BINUS University di Jakarta, Selasa, 1 Juli 2025.

Ketua Dewan Guru Besar BINUS, Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, M.M., menyampaikan bahwa BINUS ingin berkontribusi aktif melalui riset, keilmuan, dan kerja lintas sektor dalam menjawab persoalan masyarakat dan bangsa. Visi ini sejalan dengan misi BINUS 2035 sebagai universitas kelas dunia yang memberdayakan masyarakat.

Baca Juga: Banyak Aduan Masyarakat, Disdikpora DIY Diskualifikasi 139 Siswa Afirmasi Bodong

Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Harjanto menyoroti tantangan industri startup digital yang mulai melemah di Indonesia, meski sebelumnya menjadi tulang punggung ekonomi digital. Ia menegaskan perlunya penguatan riset dan alokasi dana yang memadai agar pendidikan tinggi tetap relevan dan berdaya saing.

BINUS dikenal memiliki kemandirian riset tinggi dengan publikasi internasional bereputasi seperti Scopus. Penelitian yang dilakukan dosen dan mahasiswa bersifat aplikatif dan mendorong kerja sama internasional.

Pandangan lain juga disampaikan oleh para guru besar lintas bidang. Prof. Derwin Suhartono menyoroti pentingnya kebijakan nasional yang adaptif terhadap pesatnya perkembangan teknologi informasi. Sementara itu, Prof. Yanthi Hutagaol mengingatkan pentingnya etika dalam transformasi digital UMKM untuk memastikan integritas dan keadilan sosial.

Baca Juga: Podcast Bola Njaban Garis, Ngulik Kekuatan PSIM di Liga 1: Optimisme, Rekrutan Top, dan Harapan Suporter

Prof. Dr. Shidarta dari bidang hukum menggarisbawahi bahwa penegakan hukum memerlukan integritas dan pendidikan etika hukum, bukan sekadar pendekatan normatif. Ia menekankan pentingnya keterlibatan publik dalam pengawasan terhadap dinamika politik dan hukum.

Di bidang pangan dan kesehatan masyarakat, Prof. Nesti Sianipar menyoroti pentingnya inovasi berkelanjutan untuk menjawab tantangan lintas generasi. Ia menekankan bahwa ketahanan pangan bukan hanya soal ketersediaan, tapi juga keberlanjutan dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat.

Pentingnya peran kecerdasan buatan (AI) dalam pendidikan juga ditegaskan oleh Prof. Sasmoko. Ia menilai AI sebagai mitra strategis untuk menciptakan pengalaman belajar yang personal dan relevan dalam rangka membentuk generasi emas 2045.

Baca Juga: Punya 30 Hari Persiapan, Van Gastel Tak Ingin Dorong Terlalu Berat Pemain PSIM

Sementara itu, Prof. Gatot Soepriyanto mengangkat isu kegagalan startup di Indonesia. Ia menyatakan bahwa lemahnya literasi keuangan dan kurangnya tata kelola korporasi menjadi faktor kunci. Menurutnya, diperlukan pengawasan regulatif yang progresif namun tetap inklusif terhadap inovasi.

Forum Dewan Guru Besar BINUS University ini mencerminkan peran aktif perguruan tinggi dalam memberikan solusi nyata berbasis ilmu pengetahuan, yang tak hanya berdampak lokal, tapi juga menjawab tantangan global secara strategis dan terukur.(Ati)

Tags

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB