kampus

Ada Korupsi Dibalik Kerusakan Alam? BEM KM UGM dan ICW Gelar Diskusi Publik

Selasa, 8 Juli 2025 | 22:00 WIB
Iqbal Damanik sedang memaparkan materi dalam diskusi publik bertajuk "Kamu Bertanya, Iqbal Damanik Menjawab" di Fakultas Filsafat UGM, Selasa (8/7/2025). (Foto: Al Kauthar)

Krjogja.com - YOGYA - Setelah beberapa waktu lalu BEM KM Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar diskusi publik yang membahas secara spesifik isu pertambangan di Yogyakarta. Selasa (8/7/2025) BEM KM UGM kembali menggelar diskusi publik yang bekerja sama dengan Indonesian Corruption Watch (ICW) di Fakultas Filsafat UGM. Dalam diskusi ini, tema yang diangkat 'Bagaimana Terdapat Korupsi yang Merajalela di Balik Proses Transisi Energi dan Ekstraksi Energi Lingkungan.

Iqbal Damanik, perwakilan dari Greenpeace Southeast Asia, menjadi satu-satunya narasumber dalam diskusi publik kali ini. Namanya akhir-akhir ini sedang mencuat di dunia maya, sebab dirinya dicap sebagai wahabi lingkungan dalam salah satu diskusi di stasiun televisi. Serta, kemunculannya yang membuat viral ketika menyerukan pernyataan untuk menyelamatkan raja ampat dari praktik tambang.

Baca Juga: Anggaran Minim, Jalan di Sragen Banyak yang Rusak

Dalam diskusi tersebut, Iqbal menyatakan bahwa industri pertambangan merupakan industri yang dekat dengan praktik korupsi di belakangnya. Menurutnya, kegiatan ekstraktif energi di Indonesia memungkinkan pemerintah untuk melakukan korupsi yang besar-besaran.

"Misalnya, izin tambang hanya membutuhkan satu kali saja, tetapi penggunaannya bisa sampai 80 tahun apabila diperpanjang terus menerus," tambahnya. Hal tersebut yang memungkinkan seseorang memanfaatkan kekuasaannya untuk mendapatkan perizinan usaha tambang yang bisa dikelola hampir satu abad.

Baca Juga: Manajemen PSIM 'Kulonuwun' ke Warga di Sekitar Stadion Maguwoharjo

Pada akhirnya, diskusi ini menegaskan kembali sebuah pesan penting bagi publik Yogyakarta: bahwa perjuangan untuk kelestarian lingkungan tidak dapat dipisahkan dari perjuangan melawan korupsi. Keduanya merupakan dua sisi dari mata uang yang sama dalam upaya mewujudkan pembangunan yang adil dan berkelanjutan.(Al Kauthar)

Tags

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB