kampus

KKN 43 UMBY Hadirkan Praktik Perbanyakan Jamur Trichoderma Mandiri, Sahabat Baru Petani Lokal

Minggu, 17 Agustus 2025 | 13:50 WIB
Kegiatan praktik perbanyakan jamur Trichoderma diikuti anggota Kelomtan Tani Makmur. (Istimewa)

KRjogja.com - BANTUL - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 43 Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) mengadakan Program Pelatihan 'Perbanyakan Trichoderma spp' sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat Dusun Pancuran, Kalurahan Terong, Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul, DIY, khususnya Kelompok Tani 'Tani Makmur'.

"Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan melatih keterampilan petani tentang peran jamur Trichoderma sebagai agens hayati (biofungisida) untuk mengendalikan penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur patogen," ujar Ketua Kelompok 43 Mahasiswa KKN UMBY Pandu Prasetia, Minggu (17/8/2025).

Pandu Prasetia menjelaskan, di bawah Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Dr M Nastain SSosI MIKom, kegiatan ini terbagi dua tahap. Tahap pertama peserta diberi pemaparan materi mengenai pengertian, klasifikasi, manfaat, cara pengaplikasian, dan proses perbanyakan jamur Trichoderma spp. Tahap ini dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada petani mengenai pentingnya penerapan pengendalian hayati Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) untuk menjaga sekaligus meningkatkan hasil produksi tanaman hortikultura.

Baca Juga: HUT RI ke-80, Rutan Wates Serahkan Remisi, 5 Langsung Bebas

Juga mengenai peran tanaman bambu di sekitar sebagai sumber alami yang dapat menarik mikroba Trichoderma spp. "Disampaikan pula pemahaman akan manfaat mikroba Trichoderma spp sebagai pemacu pertumbuhan tanaman sekaligus agen pengendali penyakit tanaman, serta penerapan teknik produksi biopestisida secara mandiri oleh petani," jelas Pandu.

Tahap kedua, lanjutnya, berfokus pada praktik perbanyakan jamur Trichoderma spp dengan menggunakan bahan berupa nasi bekas dan bambu. Proses dimulai dengan memasukkan nasi bekas ke dalam bambu yang telah dibelah dua. Kemudian, bambu ditali dan dipendam ke
tanah di bawah tegakan bambu dengan kedalaman 20-30 cm. Tahap selanjutnya, diinkubasi selama 2 minggu dan monitoring dilakukan seminggu sekali.

"Dalam tahap monitoring, bambu akan dicek kelembapannya. Jika bambu terlihat kering, maka bambu dan tanah di sekitarnya akan disiram air untuk mengembalikan kelembapannya," kata Pandu.

Baca Juga: Tinggalkan Sejenak Transaksi, Pedagang Pasar Wates Gelar Upacara HUT RI

Kegiatan ini disambut antusiasme masyarakat anggota Kelomtan Tani Makmur. Ketua Kelomtan Tani Makmur Sugiyono mengakui materi tersebut merupakan hal baru bagi mereka. "Ini hal yang baru bagi kami kelompok tani di Pancuran. Karena sebelumnya belum pernah ada pelatihan dengan alat dan bahan yang mudah didapat serta biaya yang terjangkau, apalagi sampai dipraktikkan langsung," ucap Sugiyono.

Warga lainnya, Subarjo juga menyampaikan rasa senangnya karena ini merupakan ilmu baru yang bermanfaat dan kegiatan dari PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) belum ada yang seperti ini. "Saya berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi warga, khususnya kelompok tani di Pancuran," harapnya.

Sebagai komitmen keberlanjutan, mahasiswa memberikan standing banner dan demplot kepada kelompok tani, sebagai media edukasi dan penyuluhan permanen yang memperkuat identitas program, sarana pembelajaran lapangan, dan meningkatkan kemandirian kelompok.

Baca Juga: Upacara Detik-Detik Proklamasi HUT ke-80 Kemerdekaan RI Digelar di Gedung Agung Yogyakarta

Menurut Pandu Prasetia, berbagai studi telah membuktikan bahwa perbanyakan jamur Trichoderma secara mandiri dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan petani dalam pengendalian penyakit tanaman, sehingga Program 'Perbanyakan Jamur Trichoderma Mandiri' menjadi langkah strategis menuju pertanian yang berkelanjutan, sehat, dan ramah lingkungan.

Pandu menjelaskan, kegiatan sosialisasi dilaksanakan satu hari dan demplot dua minggu. Sedangkan KKN dilaksanakan selama satu bulan. Sosialisasi diselenggarakan di rumah Ketua Kelomtan Tani Makmur Sugiyono, melibatkan 10 mahasiswa dari Program Studi Agroteknologi dua orang, Prodi Psikologi dua orang, Prodi Akuntansi satu orang, dan Prodi Manajemen lima orang. (San)

Halaman:

Tags

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB