kampus

Tim UST dan UNY Dorong Kreativitas Guru PAUD di Yogyakarta Melalui Program PKM 'Inkubasi Metode Sariswara'

Kamis, 18 September 2025 | 19:39 WIB
Tim pengabdi dari UST dan UNY bersama para guru PAUD Inklusi Srawung Bocah dalam Program Inkubasi Metode Sariswara.

KRjogja.com - YOGYA - Program Inkubasi Metode Sariswara sukses menggelar rangkaian kegiatan workshop dan pendampingan sebagai upaya meningkatkan kreativitas guru PAUD, khususnya di PAUD Inklusi Srawung Bocah Yogyakarta. Program ini merupakan hibah dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat melalui skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM), berfokus pada penguatan kapasitas guru melalui pendekatan seni berbasis ajaran Ki Hadjar Dewantara.

Tim pengabdi merupakan dosen dari Prodi PGSD dan PVKK Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa dan Prodi Pendidikan Seni Tari Universitas Negeri Yogyakarta. Kegiatan ini terlaksana pada Rabu 9 Juli 2025 bertempat di PAUD inklusi Srawung Bocah di Jalan Sumberan RT 04, Jadan, Tamantirto.

Baca Juga: Bank BPD DIY Raih Dua Penghargaan Bergengsi di BIFA 2025

Metode Sariswara diperkenalkan secara kontekstual kepada para guru-guru di PAUD inklusi Srawung Bocah. Dalam kegiatan ini, guru tidak hanya mempelajari konsep, tetapi juga berlatih menciptakan karya seni berbasis pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas. Salah satu momen inspiratif dari program ini adalah Workshop Sariswara 2 yakni Penciptaan Tari Kreatif, di mana guru mendapatkan tutorial yang berisikan alur enam langkah mencipta tari kreatif yang terdiri dari penentuan tema, identifikasi peserta didik, analisis konsep, eksplorasi dan improvisasi, konstruksi gerak, refleksi, dan presentasi karya.

“Setiap anak itu istimewa dan memiliki kodratnya sendiri. Guru hanya bertugas mengarahkan dan menumbuhkan kodrat itu. Workshop penciptaan tari kreatif ini diharapkan dapat menjadi bekal guru untuk dapat menciptakan sebuah karya tari bersama peserta didik. Melalui metode Sariswara, guru dibekali cara menghadirkan pembelajaran seni yang menyenangkan, inklusif, dan bermakna,” ujar Dyan Indah Purnama Sari, M.Pd., selaku ketua tim pengabdi.

Baca Juga: Pemred KR Terima Rombongan PWI Tulungagung, Bahas Eksistensi Koran 80 Tahun

Selain workshop tari, kegiatan ini juga meliputi Workshop Sariswara 1 (Cipta Lagu dan Sastra), dan Workshop Sariswara 3 (Penciptaan Wardrobe Kreatif) untuk mendesain kostum anak, penggunaan teknologi Augmented Reality dalam pembelajaran, serta pendampingan implementasi hasil karya. Puncak acara ditandai dengan pementasan karya tari kreatif yang melibatkan guru dan siswa. Pementasan ini menjadi simbol keberhasilan program, menunjukkan bagaimana seni dapat menjadi jembatan inklusi bagi anak-anak dengan beragam kebutuhan belajar.

Hasil dari program ini menunjukkan dampak positif: 90% guru peserta mengalami peningkatan pemahaman metode Sariswara, 85% mampu memanfaatkan media berbasis teknologi, dan sedikitnya 10 karya kreatif lahir dari rangkaian inkubasi, mulai dari lagu, wardrobe, hingga koreografi tari. “Kami sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari program Inkubasi Metode Sariswara. Guru-guru kami tidak hanya belajar metode baru, tetapi juga mendapatkan pengalaman berharga dalam mencipta beragam karya seni. Ini bukan sekadar pelatihan, melainkan proses yang membangkitkan semangat kami untuk terus menghadirkan pembelajaran yang kreatif, menyenangkan, dan penuh cinta bagi anak-anak,” ujar Nuwu Ningsih selaku Kepala Sekolah Paud Inklusi Srawung Bocah.

Baca Juga: 5 Makna Dibalik Ritual 'Sembogo' yang Menghantui Film Perempuan Pembawa Sial

Program ini diharapkan dapat menjadi model berkelanjutan bagi PAUD lainnya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Lebih jauh, kegiatan ini mendukung agenda Nasional Pembelajaran Mendalam. Mahasiswa yang terlibat akan mendapatkan rekognisi konversi yang sesuai dengan kegiatan pengabdian dengan total 13 sks, selaras Asta Cita ke 4 memperkuat pembangunan SDM, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi, olahraga, kesetaraan gender dan penguatan peran Perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas. Pengabdian ini juga berkaitan dengan bidang fokus RIRN yakni pada bidang sosial humaniora, seni budaya, dan pendidikan yag membahas tentang riset isu sosial, budaya, pendidikan dan humaniora. (Dev)

Tags

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB