Dalam kesempatan yang sama, ia juga menyampaikan pandangannya tentang reformasi di tubuh kepolisian. Menurutnya, Polri merupakan institusi sipil yang idealnya mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis tanpa kehilangan ketegasan dalam penegakan hukum.
"Polri itu bagian dari masyarakat sipil. Reformasi kepolisian perlu menyeimbangkan aspek humanisme dengan ketegasan hukum. Itu kunci membangun kepercayaan publik," harapnya.
Prof Noorhaidi optimistis reformasi Polri dapat berjalan baik, seiring meningkatnya kualitas sumber daya manusia di tubuh kepolisian. "Banyak perwira Polri yang sekarang bergelar doktor dan profesor. Ini modal penting untuk mewujudkan kepolisian modern yang berpihak pada hak asasi manusia," pungkasnya. (Fxh)