kampus

UGM Tersisih dari Tahta PIMNAS Unhas Kokoh Pertahankan Dominasi 2025, Ini Penjelasannya

Sabtu, 29 November 2025 | 15:29 WIB
Keseruan Pimnas 2025 di Unhas (Foto IG pimnas38.unhas)

Krjogja.com - MAKASSAR — Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-38 tahun 2025, (23-28 November) baru saja berakhir, namun gaungnya masih hangat dibicarakan. Bukan hanya karena Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali menegaskan dominasi sebagai juara umum, tetapi juga karena Universitas Gadjah Mada (UGM) — kampus dengan rekam jejak enam kali juara — kembali gagal merebut posisi puncak.

Dalam ajang yang diikuti 170 perguruan tinggi tersebut, Unhas tampil sangat superior sebagai tuan rumah di GOR JK Arenatorium, Makassar. Kampus Merah mengoleksi total 27 medali: 6 emas, 7 perak, dan 2 perunggu pada kategori poster, serta 9 emas, 2 perak, dan 1 perunggu pada kategori presentasi. Raihan ini melengkapi kemenangan back-to-back Unhas setelah sebelumnya juga menjadi juara umum tahun lalu.

Baca Juga: Minat Baca Menurun di Era Digital, Ini Penjelasan Pakar UGM

Rektor Unhas, Prof. Jamaluddin Jompa, menyebut kemenangan tersebut sebagai bukti konsistensi dan ketangguhan tim mahasiswa mereka. “Ini bukti bahwa Unhas memang bisa. Tahun lalu kita merebut piala ini, dan tahun ini kita membuktikan bahwa piala tersebut tetap berada di Kampus Merah,” ujarnya dalam sambutan penerimaan Piala Adhikarta.

Sementara itu, UGM harus puas berada di posisi kedua dengan total 16 medali — terpaut cukup jauh dari Unhas. Pada kategori poster, UGM mengantongi 4 emas, 1 perak, dan 4 perunggu. Adapun pada kategori presentasi, mahasiswa UGM memperoleh 2 emas dan 5 perak. Meski tetap tampil kompetitif, hasil ini memicu tanda tanya dari publik, mengingat UGM dikenal sebagai salah satu kampus yang paling konsisten mengirim inovasi terbaik setiap tahun.

Di berbagai platform akademik dan media sosial, muncul diskusi mengenai penyebab kegagalan UGM merebut kembali gelar juara umum. Sebagian menyebut faktor regenerasi tim PKM yang dinilai belum sekuat tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: Profil Dr. Sardjito, Rektor Pertama UGM Sekaligus Seorang Dokter

Ada pula yang menyoroti perubahan pola pembinaan, penyesuaian topik riset, hingga persaingan semakin ketat dari kampus-kampus luar Jawa. Di sisi lain, tidak sedikit yang menilai bahwa Unhas sebagai tuan rumah bekerja jauh lebih optimal dalam memastikan kesiapan mahasiswa mereka.

PIMNAS, sebagai puncak kompetisi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), memang bukan hanya soal medali, tetapi menunjukkan bagaimana perguruan tinggi membina tradisi riset dan inovasi. Dominasi Unhas dua tahun berturut-turut menunjukkan adanya akselerasi kualitas riset mahasiswa di kampus tersebut. Namun bagi UGM, kegagalan merebut gelar juara di tahun 2025 memberi sinyal bahwa diperlukan evaluasi serius jika ingin kembali ke puncak.

Kontroversi ini dinilai sehat bagi ekosistem akademik. Persaingan antarperguruan tinggi semakin ketat, dan prestasi mahasiswa menjadi ukuran penting kualitas pembinaan kampus. PIMNAS 2025 tidak hanya menobatkan Unhas sebagai juara umum, tetapi juga membuka ruang diskusi besar tentang strategi perguruan tinggi dalam membangun budaya ilmiah yang tangguh. (*)

Tags

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB