KRJogja.com—Apa yang akan pembaca lakukan jika tetiba serombongan orang mendemo dan menuntut agar pembaca turun dari jabatan?
Pengalaman yang sama pernah menimpa salah seorang dosen Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM).
Melalui unggahan media sosialnya, dosen yang namanya sempat melambung jelang Pilpres 2024 lalu itu membagikan pengalaman plot twist-nya.
Ia bercerita jika pada tanggal 4 September 2025 lalu, serombongan orang mendemo dirinya.
Baca Juga: Prediksi Skor Valencia vs Sevilla di La Liga Spanyol 2025 Pekan ke-15
Mereka mendatangi kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) menuntut agar status aparatur sipil negara (ASN) sang dosen dicopot.
Aksi serupa juga terjadi pada tanggal 4 September 2025. Kala itu, massa Jaringan Pemuda Peduli Kebenaran (JPPK) menggeruduk kantor Kementerian Keuangan.
Tuntutan massa yang mengarah pada dosen UGM lulusan Northwestern University itu penyebabnya karena ia dianggap anomali.
Baca Juga: Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah Di Likuidiasi LPS
Massa menilai sosok dosen kritis tersebut menikmati fasilitas negara selayaknya ASN. Namun, di sisi lain, ia malah mengkritik pemerintah habis-habisan.
Dosen UGM yang juga jadi bintang film Dirty Vote karya sutradara Dandhy Laksono ini memang terkenal punya pemikiran runcing.
Sebagai akademisi, ia aktif menyuarakan kritik terhadap pemerintah, terutama ihwal penegakan hukum dan penyelenggaraan demokrasi.
Kesetiaannya dalam mengawal demokrasi di negeri ini berubah manis. Alih-alih lengser dari status ASN-nya, ia justru diangkat sebagai guru besar.