Jelang Idul Adha, Peternak harus Waspada dengan LSD

Photo Author
- Jumat, 26 Mei 2023 | 14:45 WIB
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Joko Budi Nuryanto
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Joko Budi Nuryanto

Krjogja.com - TEMANGGUNG - Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Temanggung meminta pada peternak untuk mewaspadai penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) pada ternak sapi menjelang Idul Adha.


Kepala DKP3 Joko Budi Nuryanto mengatakan LSD merupakan penyakit yang menginfeksi kulit sapi yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV). Penyakit ini harus diobati sebelum disembelih atau dipotong untuk kurban.


"LSD hanya menyerang sapi, kerbau, dan ruminansia besar lainnya. Sampai saat ini, penyakit LSD ini tidak ditemukan di kambing dan domba," kata Joko Budi Nuryanto, Jumat (26/5).


Dia mengatakan untuk mencegah dan penanganan LSD pihaknya sudah melakukan sosialisasi perlunya pencegahan seperti pentingnya kebersihhan kandang, vaksinasi dan pengobatan.


Dia menyampaikan ada keterbatasan dalam pengadaan vaksin, yang diantaranya susah untuk mendapatkannya. Secara tradisional peternak dapat mencegah dengan menjaga kebersihan kandang, serta mengendalikan vektor, diantaranya dengan pengasapan atau disinvektan.


Bila sapi terkena LSD, kata dia, bisa diobati dengan obat modern maupun tradisional. Cara tradisional yang andal adalah dimandikan atai diolesi dengan rebusan daun sirih atau daun Cangkring yang dibei garam. "Cara ini biasanya, dalam 3 -4 hari sapi sudah menurun gejalanya dan mulai sembuh," kata dia.


Dia mengemukakan kasus LSD di Temanggung tidak banyak dibanding dengan jumlah ternak sapi yang ada. Jumlah ternak sapi di saat ini diperkirakan 30 ribu ekor dan yang terkena berkisar 300 ekor. Itu pun telah sebagian besar telah sembuh.


"Serangan LSD itu yang membuat tidak nyaman peternak," kata dia sembari mengatakan kewaspadaan jangan sampai sapi yang dipotong pada kurban mendatang terkena LSD. Untuk itu harus dicegah sedari awal, atau segera diobati.


Seorang warga Eko mengatakan LSD cukup mengganggu peternak, sebab LSD menyebabkan kerugian ekonomi yang besar bagi peternak sapi.


Hal ini disebabkan, terang dia, LSD ini menyebar sangat cepat dan menyerang semua jenis sapi. Tidak mengenal umur terutama sapi muda dan sapi pada masa puncak laktasi yang merupakan sapi produktif.


Sapi yang terkena penyakit LSD ini akan mengalami penurunan berat badan yang drastis. Terdapat pula kerusakan permanen pada kulitnya, sehingga terjadi penurunan nilai komersial. (Osy)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Ratusan Wisatawan Wonosobo Banjiri Pantai Dewaruci

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:50 WIB

Pendaki Gunung untuk Perhatikan Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 15 Desember 2025 | 10:55 WIB

Purworejo Luncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia

Jumat, 12 Desember 2025 | 15:10 WIB
X