Krjogja.com - PURWOREJO - Santri TPQ Al Mustofa Dusun Sejiwan Lor Desa Trirejo Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo mengumpulkan sampai untuk biaya mengaji. Pengelola TPQ memilih program Sedekah Sampah untuk TPQ daripada membebani orang tua santri dengan iuran bulanan.
Pengasuh TPQ Al Mustofa Dwi Agus Santoso mengatakan, kegiatan sedekah sampah itu berlangsung sejak dua tahun terakhir. "Puluhan santri dan santriwati, juga orang tua mereka ikut dilibatkan. Sedekah sampah jadi alternatif terbaik, daripada orang tua harus mengeluarkan biaya tiap bulan," ungkapnya kepada KRJOGJA.com, Rabu (4/1/2023).
Selain mengurangi beban keluarga, katanya, program sedekah sampah juga bertujuan menanamkan sikap peduli lingkungan kepada anak. Program itu, lanjut Dwi, juga mengajarkan kreativitas dan jiwa wirausaha kepada anak sejak dini.
Sedekah Sampah untuk TPQ dilakukan dengan mendistribusikan keranjang sampah di sejumlah lokasi lingkungan tempat tinggal santri. Warga yang anaknya mengaji di TPQ, mengumpulkan sampah anorganik dan memasukkannya ke dalam keranjang itu.
Sampah dalam keranjang diambil oleh pengurus TPQ bersama para santri setiap dua minggu sekali. "Hasilnya ditimbang dan dijual kepada pengepul, lalu uangnya diserahkan kepada bendahara TPQ," tuturnya.
Menurutnya, cara tersebut sangat efektif untuk menyokong kegiatan mengaji di TPQ. "Hasilnya lumayan, memang tidak tentu karena harga sampah juga berubah-ubah. Namun, program sedekah sampah itu sangat membantu operasional TPQ," tegasnya.
Orang tua santri, Haryo Setyoko mengatakan, warga mendukung program tersebut karena memberi banyak manfaat positif. Warga tidak lagi membuang sampah secara sembarangan dan memilih mengumpulkannya untuk membiayai TPQ. Sedekah sampah, katanya, juga bagian dari ibadah.
Adapun bagi anak, lanjut Haryo, mereka jadi lebih paham tentang wawasan lingkungan. "Wawasan lingkungan ini adalah bekal yang berharga bagi anak setelah mereka dewasa. Harapan kami, mereka akan tumbuh menjadi anak yang cinta dengan alam sekitar," tandasnya.(Jas)