Krjogja.com - MAGELANG - Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Kecamatan Candimulyo menggelar peluncuran Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) pada hari Jum’at 18 November 2022. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya dalam pencegahan stunting di Desa lokus stunting yaitu Desa Tembelang dan Tampirkulon.
PLKB Kecamatan Candimulyo berkolaborasi dengan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Gong Ceting Universitas Alma Ata (UAA) yang juga memiliki program kerja serupa. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Seksi Pengendalian Penduduk Dinsos PPKB PPPA Kabupeten Magelang, Camat Candimulyo bersama Forkompincam, Kepala Puskesmas Candimulyo, Koordinator Penyuluh KB Candimulyo, Kepala Desa Tembelang dan Tampirkulon, Perwakilan Dosen Universitas Alma Ata, pengurus kampung KB berserta Kader Desa Tembelang dan Tampirkulon, serta Mahsiswa KKNT Gong Ceting Magelang.
Dalam sambutannya, Suyitno selaku Kepala Desa Tembelang yang sekaligus menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan tersebut menyampaikan harapanya agar acara tersebut dapat mendatangkan berkah dan semangat bagi seluruh warga desa dalam upaya bersama bebas dari stunting.
Hal Senada juga disampaikan oleh Camat Candimulyo, yaitu Mulyanto S.H., M.M. dalam sambutanya. Launching Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) ini ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Camat Candimulyo yang kemudian diikuti dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) kepada masing-masing Kepala Desa.
Acara ini juga diadakan Edukasi Stunting dan DASHAT dengan narasumber Teguh Santoso S.Sos., selaku Kepala Seksi Pengendalian Penduduk Dinas Sosial PPKB PPPA Kabupaten Magelang. Setelah pemaparan materi acara ditutup dan dilanjutkan dengan peninjauan Menu DASHAT oleh Koordinator Seksi Pengendalian Penduduk Dinsos PPKB PPPA, Camat Candimulyo, Kepala Puskesmas, Kepala Desa, Ahli gizi serta Bidan dari Puskemas Candimulyo.
Menu DASHAT yang ditampilkan ini mengusung bahan pangan lokal yang ada di daerah Tembelang dan Tampirkulon, diantaranya yaitu singkong dan ikan lele. Sehingga diharapkan masyarakat tetap dapat memenuhi kebutuhan gizi dengan bahan pangan lokal yang ada.
Setelah peninjauan dilanjutkan dengan demo pembuatan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) oleh Dosen dan Mahasiswa KKNT Gong Ceting Universitas Alma Ata. Menu yang didemokan juga mengusung bahan pangan lokal yaitu Sushi Singkong, terdiri dari replikasi nori yang terbuat dari daun isngkong, nasi yang digantikan oleh umbi singkong, lele sebagai sumber protein hewani dan sayuran untuk isian sushi.
Dalam praktik demo pembuatan sushi ini dijelaskan oleh Yulinda Kuriasari S.Gz., MPH., Dosen Prodi Gizi Universitas Alma Ata dan disaksikan oleh kader-kader dari Desa Tembelang dan Tampirkulon.
Sofyan Indrayana, S.Kep., Ns., MS selaku Dosen Ilmu Keperawatan Universitas Alma Ata sekaligus Pembimbing Lapangan Kelompok 9 KKNT Desa Tembelang menyampaikan, bahwa KKNT yang dilaksanakan ini memang bertujuan membantu dalam pencegahan stunting. Dengan adanya Launcing DASHAT dan demo pembuatan PMT ini diharapkan kader dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dikehidupan sehari-hari atau dapat berinovasi lebih baik dalam penyajian makanan bagi anak balita.
“Ini sebagai langkah awal pelaksanaan program DASHAT di Desa lokus stunting yaitu Desa Tembelang dan Tampirkulon yang bertujuan meningkatkan kualitas gizi masyarakat melalui pemberdayaan kelompok masyarakat dan optimalisasi bahan pangan lokal dalam rangka percepatan penurunan stunting di tingkat desa,” jelas Sofyan.(*)
