Mahasiswa KKNT UAA Melakukan Pendampingan TPK di Desa Gumelem dan Kenalan, Magelang

Photo Author
- Kamis, 24 November 2022 | 00:37 WIB
Kamis, 25 Oktober 2022 bertempat di Desa Gumelem dan Kenalan, Pakis, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas Alma Ata (UAA) Yogyakarta melakukan pendampingan terhadap TPK (Tim Pendamping Keluarga) dalam pendataan terhadap balita.
Kamis, 25 Oktober 2022 bertempat di Desa Gumelem dan Kenalan, Pakis, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas Alma Ata (UAA) Yogyakarta melakukan pendampingan terhadap TPK (Tim Pendamping Keluarga) dalam pendataan terhadap balita.

Krjogja.com - MAGELANG - Kamis, 25 Oktober 2022 bertempat di Desa Gumelem dan Kenalan, Pakis, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas Alma Ata (UAA) Yogyakarta melakukan pendampingan terhadap TPK (Tim Pendamping Keluarga) dalam pendataan terhadap balita. Kegiatan tersebut dihadiri oleh dosen pendamping Sundari Mulyaningsih, S.Si.T., M. Kes (DIII Kebidanan), kader TPK dan balita.


Kegiatan pendampingan TPK (Tim Pendamping Keluarga) dalam pendataan terhadap sasaran (calon pengantin, ibu hamil, balita dan ibu menyusui) ini merupakan kegiatan lanjutan dari pelatihan kader TPK yang telah dilaksanakan oleh tim dari dosen UAA yang bertempat di Kabupaten Magelang.


Kegiatan pendampingan TPK ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman TPK dalam melakukan anamnesa, pengukuran antopometri, penyuluhan serta mendokumentasikan hasil pendataan pada aplikasi berbasis mobile dalam melakukan pendataan terhadap sasaran (calon pengantin, ibu hamil, balita dan ibu menyusui). Kegiatan ini juga dilakukan sebagai salah satu upaya Universitas Alma Ata dalam membantu menurunkan stunting di Kabupaten Magelang.


"Harapannya, kegiatan pendampingan TPK ini dapat meningkatkan kemampuan TPK dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, yaitu melakukan penyuluhan, memfasilitasi pelayanan rujukan dan memfasilitasi pemberian bantuan sosial serta melakukan surveilans kepada sasaran keluarga berisiko stunting," jelas Sundari Mulyaningsih.


Kegiatan ini dimulai dari pendampingan terhadap TPK dalam melakukan anamnesa, pengukuran antopometri, penyuluhan serta mendokumentasikan terhadap sasaran (dalam hal ini baduta/balita).


"Tim TPK ini perlu didukung dan dikuatkan dalam hal pendampingan keluarga karena sebagai ujung tombak dalam upaya percepatan penurunan stunting perlu diberdayakan, diberikan support dalam hal finansial, dan sarana prasarana dalam melaksanakan tugas-tugasnya," pungkas Sundari Mulyaningsi.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Ratusan Wisatawan Wonosobo Banjiri Pantai Dewaruci

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:50 WIB

Pendaki Gunung untuk Perhatikan Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 15 Desember 2025 | 10:55 WIB

Purworejo Luncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia

Jumat, 12 Desember 2025 | 15:10 WIB
X