APTI : Guyuran Hujan Jangan Jadi Alasan Harga Tembakau Turun

Photo Author
- Senin, 12 September 2022 | 11:07 WIB
petani tembakau
petani tembakau

 

 

Hujan mengguyur pada beberapa waktu terakhir diharapkan tidak menjadi alasan bagi pedagang dan pabrik rokok untuk menekan harga tembakau rajangan kering. 

 

Seorang petani tembakau, Nuryanto mengatakan hujan mengguyur dalam beberapa waktu terakhir di lahan tembakau di lerang gunung Sumbing. Akibatnya kualitas daun tembakau siap petik menjadi turun.  

 

"Hujan mempengaruhi kualitas daun tembakau, butuh beberapa waktu untuk kembali meningkatkan kualitas, syaratnya mendapat sinar matahari sepanjang hari," kata dia

 

Dia mengatakan kadar nikotin dan tar pada daun tembakau akan kembali meningkat jika terkena terpaan sinar matahari. Selain itu kondisi tanah di lahan tembakau juga kembalai kering. 

 

Petani lainnya, Safaat mengatakan daun tembakau sangat dipengaruhi oleh cuaca. Dimasa-masa saat ini yang dibutuhkan adalah cuaca terik matahari sepanjang hari. 

 

Terik matahari terang dia tidak hanya untuk meningkatkan kadar tar dan nikotin  pada daun tembakau, tetapi juga dalam proses pengeringan tembakau rajangan. 

 

"Butuh setidaknya dua hingga tiga hari untuk pengeringan tembakau rajangan. Jika tidak terkena sinar matahari pada tahap pengeringan tembakau rajangan, kualitas tembakau akan turun bahkan membusuk, "kata dia. 

 

Ketua DPC APTI Temanggung Siyamin mengatakan harapan guyuran hujan dalam beberapa hari terakhir tidak menjadi alasan bagi pedagang dan pabrik rokok untuk menurunkan harga tembakau rajangan kering.

 

Dia mengatakan pabrik rokok sudah komitmen harga dalam pembelian tembakau sesuai dengan kualitas. Jika kualitas baik maka harga juga baik, demikian sebaliknya. Maksud perusahaan agar petani tetap untung dan meningkat kesejahteraanya.

 

Dia mengemukakan hujan memang mengguyur, tetapi tembakau rajangan kering yang dihasilkan petani adalah daun yang dipetik dan diproses sebelum turun hujan sehingga kualitas tembakau sangat baik. 

 

Jika kualitas rajangan kering grade C maka harus dibeli dengan harga di grade C, bukan lantas diturunkan menjadi grade B dengan alasan hujan. "Trik ini hanya untuk menekan petani agar mendapat harga murah. Harapan tidak ada praktek itu," kata dia. 

 

Dikatakan harga tembakau grade C saat ini harganya masih rendah yakni berkisar Rp45.000 per kilogram, harga tersebut masih jauh dari harapan petani. Harga tersebut masih di kalangan pedagang. (Osy)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Ratusan Wisatawan Wonosobo Banjiri Pantai Dewaruci

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:50 WIB

Pendaki Gunung untuk Perhatikan Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 15 Desember 2025 | 10:55 WIB

Purworejo Luncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia

Jumat, 12 Desember 2025 | 15:10 WIB
X