WONOSOBO, KRJOGJA.com - Jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkab Wonosobo diminta untuk tampil menjadi teladan dan motivator penerapan protokol kesehatan (prokes) di setiap wilayah tempat tinggal masing-masing. Hal itu demi mencegah meluasnya penyebaran Covid-19 di Wonosobo yang dalam beberapa pekan terakhir terus mengalami peningkatan.
"Kami minta agar semua ASN dapat menjadi teladan penerapan prokes di masyarakat, khususnya di lingkungan tempat tinggal masing-masing. Semoga tingkat ketaatan terhadap prokes di masyarakat semakin baik, sehingga mampu mencegah penularan yang dalam beberapa pekan terakhir terus mengalami peningkatan cukup sigsifikan,†kata Bupati Wonosobo ketika memimpin Apael ASN di halaman Bappeda Wonosobo, Selasa (15/6/2021).
Bupati mengungkapkan bahwa kondisi masyarakat saat ini memang mulai abai terhadap protokol kesehatan. Bahkan sudah ada warga yang nekat menggelar kegiatan yang mengundang keramaian massa. “Semalam kami beserta Dandim dan Kapolres bahkan menemui langsung penyelenggaran kegiatan keramaian di salah satu wilayah sampai pukul 01.00 WIB dini hari. Hal itu kami lakukan demi menyadarkan akan potensi bahaya penularan Covid-19 yang mengintai,†paparnya.
Terkait hal itu, Bupati juga meminta ASN di setiap wilayah untuk turut berpartisipasi aktif dalam upaya pencegahan agar kegiatan-kegiatan serupa tidak lagi terjadi di wilayah lainnya, sehingga potensi-potensi resiko penularan Covid-19 di Kabupaten Wonosobo dapat terus ditekan. Terlebih, saat ini menurut Afif sejumlah pegawai di lingkup Pemkab Wonosobo juga terindikasi terpapar virus corona, sehingga berpotensi melemahkan sektor pelayanan publik. “Kalau di kalangan ASN banyak yang confirm, lantas bagaimana kita akan mampu memberikan layanan prima kepada warga masyarakat,†tandasnya.
Menurut Bupati, para ASN mestinya mampu menunjukkan ketaatan bahkan menjadi teladan terhadap penerapan protokol kesehatan. Hal itu harus dilakukan demi menekan laju pertambahan jumlah kasus positif Covid-19 di Wonosobo yang saat ini telah mencapai 6.131 orang, dimana 5.376 orang dinyatakan telah sembuh, 443 masih dalam perawatan, dan 312 lainnya dinyatakan meninggal dunia.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo Jaelan, menyebut pentingnya kewaspadaan seluruh masyarakat terhadap potensi meluasnya penularan Covid-19. Menurutnya, dengan 5 bulan berlalu dari awal 2021, Wonosobo secara jumlah kasus terhitung melandai. Namun mulai beberapa pekan terakhir terjadi pertambahan angka terkonfirmasi positif yang menunjukkan grafik peningkatan sangat siginifikan. “Kita secara fakta telah melihat muncul klaster-klaster baru. Bahkan sampai 7 klaster zona merah di sejumlah wilayah, dan juga ada kasus-kasus serangan berulang pada orang yang sama sudah terjadi,†bebernya.
Dengan adanya penderita yang mengalami konfirmasi positif dua kali tersebut, Jaelan menengarai virus varian baru Covid-19 mulai masuk ke Wonosobo. “Ada yang pernah terpapar Covid-19 dengan gejala cukup berat dan berhasil sembuh, kemudian juga telah menjalani vaksin 2 kali, namun hari ini kembali confirm positif meski dalam status tanpa gejala,†ungkapnya.
Meski indikasi varian baru tersebut belum dapat diuji di Laboratorium untuk memastikan, namun Jaelan mengingatkan bahwa berbagai kasus berulang yang terjadi bisa menjadi indikasi kuat bahwa varian virus yang menyerang memang berbeda dari virus pertama. Apalagi seorang yang sembuh dari Covid-19 dengan gejala berat, berarti telah memiliki kekebalan/imunitas dari virus yang sama, tetapi tetap terserang juga untuk kedua kalinya. (Art)