Ogah Ditekan Pihak Luar, Warga Pendukung Proyek Bendungan Bener Patok Tanahnya Sendiri

Photo Author
- Jumat, 30 April 2021 | 17:10 WIB

PURWOREJO, KRJOGJA.com - Proses pembangunan megaproyek Bendungan Bener di Kabupaten Purworejo hingga kini masih mengalami sejumlah kendala. Kendati seluruh aturan (prosedur) telah dilakukan dan dilengkapi namun disinyalir ada beberapa oknum orang tidak bertanggungjawab yang mencoba menghalangi pembangunan bendungan demi kepentingan pribadi. Sementara proyek pmerintah tersebut murni demi kepentingan masyarakat luas.

Mayoritas masyarakat di Desa Wadas dan desa-desa lainnya yang setuju sekaligus mendukung pembangunan bendungan dan menyatakan sanggup membebaskan tanahnya dengan ganti rugi yang telah disepakati, justru menmperolah provokasi dan tekanan oleh pihak tak bertanggungjawab untuk menolak pembangunan bendungan.

Hal ini seperti dijelaskan Kepala PPK Bendungan Bener M Yusar di ruang kerjanya, Jumat (30/4/2021). Diungkapkan, bahwa disinyalir ada beberapa orang atau kelompok yang mengatasnamakan komunitas atau LSM yang mendatangi masyarakat di Wadas dan desa lainnya untuk mengintimidasi, memprovokasi dan berikan tekanan agar masyarakat menolak proyek pembangunan bendungan. Tekanan-tekanan yang nyaris sebagai bentuk teror kepada masyarakat tersebut menurutnya telah mencederai kehidupan bermasyarakat warga Wadas, bener, Purworejo yang selama ini hidup dalam kerukunan, tenang, nyaman dan damai.

“Kami akui dan kami telah menerima adanya laporan telah terjadi aksi intimidasi dan tekan kepada masyarakat, utamnya warga yang setuju dan mendukung pembangunan bendungan. Mayoritas warga setuju dan telah disepakati pembabasan tanah mengingat proyek bendungan ini miliki faedah multi demi kesejahteraan masyarakat setempat,” terang Yusra.

Ditambahkan Yusra, namun seiring perjalanan waktu, masyarakat mulai berani melakukan perlawanan kepada kelompok-kelompok tak bertanggungjawab tersebut, salah satunya dengan memasang sejumllah poster dan spanduk dengan nada ogah diintervensi, ditekan dan diadudomba oleh pihak luar.

“Bukan hanya itu, kemarin (Kamis, 29/2/2021) masyarakat yang ingin segera dibebaskan tanahnya secara bersama-sama memasang patok tananya sendiri. Hal itu wujud dukungan agar segera dilakukan dan dilanjutkan proyek pembangunan bendungan itu,” sambung Yusra.

Dirinya menilai, pemasangan patok tanah oleh warga yang segera tanahnya dibebaskan juga sebagai wujud pembelaan kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak yang beberapa kali mencoba datang ke lokasi selalu dihadang dan diusir oleh beberapa orang tak dikenal di wilay Wadas.

“Beberapa kali kami sempat dihadang dan diusir. Karenanya warga melakukan pematokan tanahnya sendiri wujud dukungan, persejutuan dan pembelaan terhadap BBWS. Harapannya agar tanah miliknya segera dibebaskan,” tandasnya. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Ratusan Wisatawan Wonosobo Banjiri Pantai Dewaruci

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:50 WIB

Pendaki Gunung untuk Perhatikan Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 15 Desember 2025 | 10:55 WIB

Purworejo Luncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia

Jumat, 12 Desember 2025 | 15:10 WIB
X