Tak Bisa Tatap Muka, Sekolah Purworejo Tetap Berlakukan Konsultasi Terprogram

Photo Author
- Minggu, 27 Desember 2020 | 15:11 WIB
suasana konsultasi guru di rumah siswa (Jarot S)
suasana konsultasi guru di rumah siswa (Jarot S)

PURWOREJO(KROGJA.com) Sekolah di Kabupaten Purworejo akan tetap memberlakukan pembelajaran dengan konsep konsultasi terprogram. Program yang dilaksanakan sejak Agustus 2020 itu dinilai paling tepat dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Purworejo Sukmo Widi Harwanto, menyikapi adanya intruksi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang memutuskan penundaan pembelajaran tatap muka pada tahun 2021. "Kami akan tetap melaksanakan pembelajaran dengan konsultasi terprogram pada tahun ajaran baru nanti," katanya saat dihubungi KRJOGJA.com, Minggu (27/12).

Dalam konsultasi terprogram, siswa tetap bisa bertemu dengan gurunya dalam situasi yang dibatasi dan penerapan protokol kesehatan ketat. Menurutnya, pertemuan guru dan siswa tetap penting karena transfer ilmu lebih mudah ketika ada tatap muka. Meski demikian konsultasi terprogram tetap dijalankan berdasarkan kesepakatan sekolah, komite, orang tua, dan anak. Materi tetap diberikan secara daring dan luar jaringan (luring), namun anak tetap berkesempatan untuk bertemu gurunya agar dapat berkonsultasi.

Adapun pembatasan program itu adalah kegiatan harian hanya diikuti sepertiga jumlah siswa dalam satu rombongan belajar. Konsultasi total dilaksanakan selama tiga jam, dengan komposisi 30 menit permata pelajaran.

Jarak antarsiswa dalam kelas juga diatur 1,5 meter. "Kalau jam istirahat, siswa dilarang keluar kelas untuk menghindari adanya kerumunan. Selain jaga jarak, masker, face shield, dan cuci tangan pakai sabun juga jadi keharusan," terangnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Purworejo R Abdullah sepakat dengan rencana pemerintah menunda pembelajaran tatap muka. Kesehatan, lanjutnya, merupakan fokus utama yang harus menjadi perhatian pemerintah. "Kesehatan fokus utama mengingat situasi pandemi di Purworejo masih cukup tinggi, dengan rata-rata kasus harian puluhan orang, bahkan pernah sampai 150-an kasus sehari," ucapnya.

Namun, lanjut Abdullah, pendidikan juga memiliki peranan yang penting untuk menciptakan generasi penerus bangsa. "Maka agar kesehatan dan pendidikan bisa berjalan beriringan, perlu terobosan dengan konsultasi yang terbatas serta menerapkan protokol kesehatan ketat," tuturnya.

Abdullah juga mengingatkan orang tua untuk meningkatkan pengawasan kepada anak ketika memanfaatkan gawai. "Orang tua harus lebih ketat mengawasi. Jangan sampai gawai justru lebih banyak untuk main gim daripada digunakan mengakses pelajaran," tandasnya.(Jas)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Ratusan Wisatawan Wonosobo Banjiri Pantai Dewaruci

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:50 WIB

Pendaki Gunung untuk Perhatikan Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 15 Desember 2025 | 10:55 WIB

Purworejo Luncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia

Jumat, 12 Desember 2025 | 15:10 WIB
X