MAGELANG, KRJOGJA.com - Banyak jaringan pipa PDAM Kota Magelang yang sudah dibangun atau peninggalan sejak zaman Belanda. Tidak sedikit yang mudah rusak dan bocor. Jumlah pelanggan PDAM Kota Magelang saat ini sekitar 32 ribu, yang kebutuhan airnya ada yang dipenuhi dari sumber air Kalimas Grabag, Kanoman Candimulyo, Tuk Pecah Canguk maupun dari wilayah Bandongan Magelang.
Demikian antara lain dikemukakan Direktur Utama PDAM Kota Magelang Mochamad Haryo Nugroho SE MT saat ditemui KRJogja.com di sela-sela pelantikan dan pengambilan sumpah serta janji Dirut PDAM Kota Magelang dan Direktur Perumda Perbengkelan Prima Oto Kota Magelang Dimas Subkhan ST di Pendopo Pengabdian rumah dinas Walikota Magelang, Senin (2/11/2020). Pelantikan dan pengambilan sumpah serta janji dipimpin Walikota Magelang Ir H Sigit Widyonindityo MT.
Lebih lanjut dikatakan Dirut PDAM Kota Magelang, kendala yang dihadapi diantaranya sumber mata air 'ngedrop', debit airnya menurun. Menurunnya debit air ini diantaranya karena kurangnya konservasi di sekitarnya. Karena itu selain dilakukan penghijauan di daerah sumber, juga akan dipasangi biopori untuk memperbanyak resapan air tanah dan menambah debit.
Penurunan debit diantaranya terjadi di sumber air Kalimas Grabag Magelang, yang semulanya debitnya sekitar 110 liter/detik, memasuki musim penghujan saat ini justru turun menjadi sekitar 80-an liter/detik. Air dari sumber Kalimas Grabag ini untuk memenuhi kebutuhan air bagi pelanggan di wilayah Magelang Utara yang berjumlah 8.000-9.000 pelanggan.
Saat ini sedang diajukan untuk menambah debit sumber air dari Kalibening Payaman Secang Magelang, dan langsung diambil dari sumber serta kualitasnya bagus. Dari mata air ini paling tidak diinginkan menambah 100 liter/detik.
Secara terpisah, Walikota Magelang kepada wartawan mengatakan pelayanan kepada masyarakat jangan sampai mengecewakan. Air minum merupakan salah satu pelayanan dasar dan sangat dibutuhkan masyarakat, jangan sampai ada yang tidak mengalir. Jangan sampai tidak memahami berapa debitnya air di mata air, kira-kira mencukupi atau tidak untuk memenuhi kebutuhan bagi masyarakat, khususnya pelanggan. (Tha)