MAGELANG, KRJOGJA.com - Jajaran Direksi BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) melakukan peninjauan pelayanan di Cabang-Cabang BP Jamsostek di wilayah Jawa Tengah, dan Selasa (16/6/2020) sore melakukan peninjauan ke Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) Magelang. Peninjauan dipimpin Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) Agus Susanto.
Kepada wartawan di sela-sela kunjungannya, Agus Susanto mengatakan dalam kunjungannya ini ingin memastikan operasional pelayanan BP Jamsostek di tengah pandemi Covid-19 berjalan normal sebagaimana mestinya dan protokol kesehatan dijalankan serta diterapkan dengan benar dan disiplin.
Dari Jakarta keliling ke seluruh cabang ingin memastikan bahwa seluruh cabang sudah menerapkan protokol kesehatan dengan benar. "Bahwa kita siap dengan kenormalan baru, dan BPJS Ketenagakerjaan siap dengan era pelayan baru di tengah kenormalan baru," jelasnya.
Dari hasil pantauannya, Cabang-Cabang di wilayah Jawa Tengah, termasuk di Magelang, telah menerapkan protokol kesehatan dengan benar dan disiplin. "Operasional layanan di Cabang Magelang berjalan dengan baik," katanya.
Dikatakan, di tengah pandemi Covid-19 ini harus melakukan penyesuaian beberapa hal, terutama untuk aspek pelayanan, operasional karena berkaitan dengan isu kesehatan dan keselamatan pekerja serta karyawan BP Jamsostek sendiri, bagaimana mengatur kontak mereka dengan para peserta berupa pelayanan tanpa melakukan kontak fisik.
Juga isu yang berkaitan dengan peningkatan jumlah pekerja yang ter-PHK, sehingga sangat memungkinkan akan terjadi lonjakan klaim yang besar di BP Jamsostek, sehingga perlu bersiap-siap dan harus mengantisipasinya. "Oleh karena itu kami datang kesini untuk memastikan bahwa BP Jamsostek siap untuk memberikan pelayanan kepada seluruh peserta kita," tambah Agus Susanto.
Saat ini yang disiapkan menghadapi banyaknya jumlah klaim, serta untuk penerapan protokol kesehatan, diperkenalkan pelayanan dengan 3 kanal. Ketiga kanal tersebut adalah layanan online, layanan offline dan layanan kolektif. Pada layanan online ini peserta dilayani melalui media onlie secara total, sejak proses awal hingga ke belakang semuanya secara online, tanpa ada pertemuan fisik. Ini yang disebut dengan Pelayanan Tanpa Kontak Fisik (Lapak Asik). Peserta mendaftar melalui antrian online, meng-upload data ke antrain onlie juga, petugas nantinya akan melakukan falidasi atau verifikasi secara online dengan melakukan video conference. "Setelah itu selesai, langsung dibayar," kata Agus Susanto.
Layanan secara kolektif, bagi peserta ter-PHK sedapat mungkin mereka kalau klaim jangan sendiri-sendiri, tetapi bersama-sama dengan teman-temannya satu perusahaan.
Layanan secara offline melayani kantor cabang. Peserta yang datang akan dilayani dengan cara tanpa kontak fisik. Kalau dahulu layanan dengan cara tatap muka atau face to face, sekarang tidak bisa lagi dan dilayani dengan media. Peserta dilayani dengan layar monitor, berinteraksi dengan peserta. Ini sudah menjawab protokol kesehatan, tidak ada kontak fisik.
Karena jumlahnya banyak, ada peningkatan kapasitas. Pelayanan tidak satu-satu, tetapi barengan. Satu customer service melayani 4-6 orang sekaligus pada waktu bersamaan. Layanan ini disebut dengan One to Many, atau satu costumor service melayani sekitar 4-6 orang sekaligus. "Ini menjawab isu peningkatan kapasitas," kata Agus Susanto.
Skema cara pelayanan dengan 3 kanal tersebut sudah diterapkan di seluruh Indonesia. "Terutama di kantor-kantor kami yang memiliki ruang kerja yang memadai, namun ada juga kantor kami yang kecil-kecil. Seperti di Kantor Cabang Perintis itu kecil-kecil di ruko, mereka masih dilayani dengan cara tatap muka yang ada kaca atau akriliknya yang memastikan ada physical distancing," tambahnya. (Tha)