PURWOREJO, KRJOGJA.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkaurwormembuka sejumlah tempat wisata menyikapi dicabutnyasa tanggap darurat Covid-19 di wilayah itu, Jumat (12/6) jam 00.00. Pemkab mengingatkan masyarakat yang berkunjung wajib menerapkan kebiasaan baru atau new habit untuk memutus rantai penularan virus.
Pembukaan diawali dengan dilepasnya garis larangan yang dipasang di Alun-alun Purworejo dan sejumlah taman kota, kemudian dilakukan penyemprotan disinfektan. "Objek wisata (obwis) mulai dibuka, namun tetap menerapkan protokol kesehatan," ungkap Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo Agung Wibowo AP, kepada KRJOGJA.com.
Dinas menyiapkan berbagai sarana pencegahan Covid-19 mulai sarana cuci tangan dan penanda agar masyarakat menjaga jarak. Namun, kata Agung, pengunjung tetap wajib menjaga diri dengan mematuhi protokol itu. Petugas akan selalu mengingatkan mereka. Bahkan, lanjutnya, petugas yang berjaga di alun-alun akan membagikan masker bagi warga selama persediaannya masih ada.
Kendati demikian, belum semua obwis yang dikelola Pemkab Purworejo, dibuka memasuki masa transisi kebiasaan baru itu. Pemerintah masih akan menutup objek Kolam Renang Artha Tirta dan Gua Seplawan.
Menurutnya, kedua objek belum dibuka sesuai rekomendasi pemerintah pusat dan provinsi. Kolam renang berpotensi menjadi klaster karena penularan Covid-19 lewat droplet. "Droplet yang masuk air bisa menyebarkan virus kepada siapa saja yang mandi di kolam renang. Termasuk gua, karena tempatnya sempit dan jalan masuk-keluarnya cuma satu, sehingga kami kaji pembukaannya," tuturnya.
Ditambahkan, objek wisata yang dikelola desa juga boleh dibuka asal tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pengelola juga diminta untuk koordinasi dengan kecamatan dan dinas terkait sebelum membuka objek.
Terkait pendapatan objek, katanya, diperkirakan akan turun dan tidak memenuhi target yang ditetapkan pada awal tahun yakni kurang lebih Rp 1,7 miliar sepanjang 2020. "Tentunya kita akan hitung kembali dan disesuaikan pada APBD perubahan mendatang. Paling penting ekonomi mulai bergeliat dan penularan bisa dicegah," tandasnya.(Jas)