SUATU hal biasa untuk mendapatkan buah jeruk, misalnya membeli di kios-kios buah. Lain halnya ketika memetik sendiri di kebun akan memberikan sensasi hiburan tersendiri. Tak kalah penting, jeruk termasuk asupan yang mampu memberikan gizi, bahkan bisa berperan mendukung imunitas tubuh.
“Ketika ada wabah virus corona, banyak masyarakat mencari buah jeruk untuk mendukung kesehatan. Bahkan lebih banyak yang senang kalau bisa memetik sendiri di kebun, lalu ditimbang dan dihargai,†ungkap salah satu kru kebun jeruk di kawasan Seyegan Sleman, M Saang, Selasa (9/6/2020).
Ketika memetik sendiri di kebun, sebutnya, tak jarang juga bersama satu keluarga. Hasil memetik jeruk lalu dikumpulkan. Kegiatan seperti ini bahkan diyakini mampu memberi hiburan atau kegembiraan tersendiri. Ketika datang ke kebun saat terkena sinar matahari dan sampai berkeringat banyak juga diyakini bagus untuk kesehatan. Alhasil, kegiatan memetik jeruk sendiri di kebun lebih kian digemari daripada membeli jeruk yang sudah dipetik.
“Banyak masyarakat tahu kebun jeruk di sini terutama karena gethok tular. Ada juga yang tahu keberadaan kebun, karena membaca di media sosial. Setiap tahunnya antara Mei sampai Agustus biasa sedang musim berbuah jeruk di kebun kami,†beber M Saang yang juga akrab disapa Mas Yus.
Adapun yang senang memetik buah jeruk di kebun, lanjut Mas Yus, mulai dari anak-anak sampai lansia. Pihaknya pun biasa memberikan contoh jeruk yang sudah tua atau layak petik, sebelum mereka memetik sendiri di kebun. Setelah ditimbang, sebagian bisa langsung dinikmati. Selain terasa lebih segar juga diyakini memiliki kandungan vitamin C yang tinggi.
Lelaki ramah ini menambahkan, tanaman jeruk rutin dipupuk menggunakan pupuk kombinasi antara pupuk kandang dan kimia. Pupuk kandangnya terutama dari kotoran ayam broiler dan biasa dibeli bersama sekam padinya. Lalu guna mengatasi gulma ataupun rerumputan di kebun, pihaknya secara berkala menyemprot rumput menggunakan obat khusus, sehingga rumput/gulma mengering dan bisa mati sampai akar-akarnya. (Yan)
