TEMANGGUNG, KRJOGJA.com - Satu orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Temanggung meninggal dunia. Selain itu dua Orang Dalam Pantauan (ODP) selesai pemantauan dan terdapat tiga ODP baru.
"Jumlah pasien positif saat ini 55 orang dengan 30 positif dirawat di RS, 24 sembuh dan 1 meninggal," ungkap Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Temanggung, Gotri Wijiyanto, Rabu (27/05/2020).
Data terakini jumlah PDP 144, dengan PDP saat ini 32, sembuh 101 dan meninggal 11 orang. Sedangkan ODP berjumlah 1.620, selesai pemantauan 1.574 dan meninggal 3 sedangkan ODP saat ini 43 orang.
Sementara itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggug menggelar rapid test serentak di seluruh kecamatan dengan melibatkan 26 puskesmas yang ada hari ini. Rapid test di semua kecamatan diikuti 747 orang dengan hasil 112 reaktif dan 635 non reaktif.
"Rapid test akan kembali digelar pada Kamis hingga Sabtu mendatang," kata Kabag Humas Setda Kabupaten Temanggung, Sumarlinah.
Dikemukakan komponen rapid test telah didistribusikan pada 26 puskesmas yang ada dengan jumlah mencapai 10.700. Rapid test sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di daerah tersebut menyasar pemudik, karyawan pertokoan modern, pedagang pasar dan SPBU.
"Petugas telah dilatih, mereka mamatuhi standart operasional prosedur yang diantaranya memakai alat pelindung diri (APD)," tambahnya.
Ia mengatakan pengambilan darah pada rapid test pada bagian vena lipatan siku agar lebih akurat. Bagi warga yang menunjukkan reaktif akan dilakukan penanganan medis sesuai prosedur kesehatan, seperti menjalani karantina mandiri. Sedang yang non reaktif, dapat beraktifitas seperti warga lainnya.
Kepala Puskesmas Bejen dr Supriyadi mengatakan selama rapid test warga tidak turun dari kendaraan. Warga juga harus menggunakan masker dan menaati aturan untuk meminimalisasi kontak fisik.
"Rapid test diprioritaskan pada Orang Dengan Risiko (ODR), Pasien Dalam Pengawasan dan Orang Dalam Pantauan (ODP) dan kontak erat dengan pasien positif COVID-19," kata Sumarlinah.
Salah seorang peserta rapid test, Wahyudi (43) mengatakan tidak ada permasalahan dengan pelaksanaan rapid test karena selama dirinya bekerja sudah menerapkan protokol kesehatan. "Ada kekhawatiran jangan-jangan positif tapi dari rapid test yang dilakukan hasilnya baik alias non reaktif," ujarnya. (Osy)