MAGELANG, KRJOGJA.com - PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) akan membuka kembali operasional Taman Wisata Candi (TWC) beserta fasilitasnya pada awal Bulan Juni 2020, setelah sebelumnya mengalami penutupan kurang lebih selama 3 bulan. Pembukaan ini juga memperhatikan himbauan pemerintah pusat, khususnya dari Kementerian BUMN, dengan menerapkan protokol Covid-19.
Hal ini dibenarkan Direktur Utama PT TWC Edy Setijono kepada wartawan usai acara "TWC Peduli dan Berbagi" penyerahan paket sembako dalam masa pandemik Covid-19 di Manohara komplek Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB), Selasa (19/5). Dalam kegiatan ini Dirut PT TWC, Wakil Bupati Magelang Edi Cahyana SE, Komandan Kodim 0705/Magelang Letkol Czi Anto Indriyanto SSos, Kabag Sumda Polres Magelang Kompol Joko Waluyono AMd SH MH maupun lainnya secara bergantian menyerahkan bantuan paket sembako secara simbolis kepada banyak pihak.
Dikatakan Dirut TWC, pada saat dibuka nantinya keberadaan Taman Wisata Candi benar-benar telah siap menuju 'The New Normal' Pariwisata. Dengan adanya Covid-17 ini harus berlatih protokol baru. Protokol tersebut tidak bisa diterapkan mendadak akan mengalami kesulitan, mengingat hal itu berkaitan dengan perilaku manusia.
"Perubahan perilaku, customer atau wisatawan nanti akan lebih menuntut kebersihan, lebih menuntut kerapian, menuntut fasilitas-fasilitas yang membuatnya nyaman bahwa mereka hadir di sebuah area yang aman dari Covid-19 ini. Karena itu nantinya juga akan dilakukan simulasi protokolnya di awal Bulan Juni mendatang."
Hasil dimulasi ini akan dievaluasi. Manakala kondisinya benar-benar sudah siap, dengan himbauan-himbauan di pemerintah yang ada fase 1, 2 dan 3. Pada fase 2 sekitar tanggal 8 Juni 2020 diharapkan sudah dapat dioperasikan. Protokol ini nantinya tidak dibedakan antara wisatawan domestik maupun asing.
Saat ini berbagai persiapan telah dilakukan dengan memperbaiki dan meningkatkan standar kualitas pelayanan menuju pariwisata yang bersih, sehat, dan aman untuk menerima seluruh wisatawan yang berkunjung. Hal ini sesuai dengan arahan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang akan menerapkan program CHS (Cleanliness, Health, and Safety) di setiap destinasi pariwisata. (Tha)