WONOSOBO, KRJOGJA.com - Di tengah kelesuan ekonomi akibat pandemi virus corola (Covid-19) di Indonesia dan dunia, keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Rejeki Lestari di Desa Mangunrejo Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo, justru terus maju dan menggeliat, sehingga mampu menggerakkan ekonomi lokal masyarakat setempat.
Kepala Desa (Kades) Mangunrejo Sarwono, Selasa (31/3/2020), mengungkapkan BUMDes yang saat ini mampu bertahan dan terus berkembang di tengah krisis bencana Covid-19 ini, lebih banyak bergerak dalam usaha penggilingan padi dan penjualan beras dalam kemasan. Beras kemasan diberi merek Rejeki Lestari ini, kini telah dipasarkan untuk memenuhi permintaan warga di desa setempat, serta dipasarkan hampir ke seluruh wilayah di Wonosobo.
Disebutkan, modal awal pendirian BUMDes Rejeki Lestari tidak begitu besar, yaitu sejumlah Rp 150 juta ditambah modal peralatan alat mesin penggilingan padi bantuan dari Kementerian Pertanian RI pada 2015 lalu. Selanjutnya, Sarwono mengajak sejumlah elemen masyarakat untuk berupaya mendirikan badan usaha. Setelah terkumpul modal, jajaran pemerintah desa bergerak untuk mulai membangun BUMDes, dengan niatan awal adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Awalnya kami berupaya memetakan potensi yang ada di Desa Mangunrejo yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di sini, juga untuk menggerakkan ekonomi desa,†terangnya.
Dengan semangat dan antusiasme yang tinggi serta kerja keras Pemdes, para pengurus dan dukungan warga desa, BUMDes Sejeki Lestari kini terus berkembang dengan baik, bahkan pertumbuhan laba juga bagus. "Omzetnya memang belum begitu besar, namun bila dihitung dari modal awal sudah mencapai lebih dari dua kali lipatnya," ujarnya.
Demi memberikan manfaat lebih dari sekedar nilai ekonomi, Sarwono juga menyebut BUMDes Rejeki Lestari kini juga menjelma menjadi lembaga yang berpihak dan berkontribusi kepada kepentingan layanan sosial masyarakat. “BUMDes ini, sebagai lembaga komersil juga membuka ruang lebih luas kepada masyarakat yang ingin menambah penghasilan, dengan membuka lapangan pekerjaan serta menekan angka pengangguran di desa kami,†tandasnya. (Art)
