WONOSOBO, KRJOGJA.com - Sempat viral di media sosial (medsos) dikabarkan meninggal dunia, pasien 653 positif virus corona (Covid-19) yang tengah menjalani perawatan medis di RSUD KRT Setjonegoro Kabupaten Wonosobo, kondisinya justru terus membaik dan menunjukkan tanda-tanda kesembuhan.
“Kondisi pasien positif Covid-19 di RSUD terus membaik. Semoga kabar gembira ini bisa meluruskan kabar hoax beredar luas di medsos bahwa pasien positif corona di RSUD meninggal dunia. Kenyataannya kondisinya justru terus membaik, dan diyakini mendekati sembuh,†tandas Juru Bicara Penanggulangan Covid-19 Pemkab Wonosobo dr M Riyatno bersama Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Junaedi dan Dirut RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo dr Danang Sunanto Sasongko menyikapi kabar hoax meninggalnya pasien 653 Covid-19 di Wonosobo, Kamis (26/3/2020).
Selain itu, lanjut dr Riyatno, pasien pertama positif Covid-19 di Wonosobo yang baru pulang dari perantauan di Jakarta ini dinilai sangat kooperatif. Berbeda dengan kabar hoax di medsos yang menginformasikan bahwa yang bersangkutan sempat kejar-kejaran dengan petugas kesehatan puskemas yang hendak melakukan pemeriksaan dini terhadap warga yang baru datang dari daerah zona merah Covid-19. Justru yang bersangkutan sangat kooperatif ketika diminta menjalani pemeriksaan awal hingga dirujuk di RSUD sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) sampai akhirnya dinyatakan pasien positif Covid-19.
Sejauh ini, jelasnya, tim gugus tugas percepatan penanggulangan Covid-19 terus melakukan pemantauan terhadap orang-orang terdekat pasien positif yang sebelumnya berinteraksi atau melakukan kontak langsung. Sedikitnya ada 10 orang terdekat pasien positif berdasarkan hasil tracing contact yang sampai saat ini masih dalam pemantauan petugas atau masuk dalam daftar orang dalam pemantauan (ODP).
Terkait mulai adanya pasien positif Covid-19 di Wonosobo, Pemkab Wonosobo langsung menaikkan status dari siaga menjadi tanggap darurat Covid-19 di Wonosobo. Hal tersebut disampaikan Bupati Wonosobo Eko Purnomo didampingi Sekda One Andang Wardoyo, Dandim 0707 Letkol Czi Wiwid Wahyu Hidayat dan Kapolres AKBP Fannky A Sugiharto di Gedung Setda setempat, Rabu (25/3) tengah malam. Kendali penanganan selama masa tanggap darurat Conid-19 di Wonosobo akan dikoodinir oleh Dandim 0707 Wonosobo Letkol Czi Wiwid Wahyu Hidayat yang akan berkolaborasi dengan jajaran Polres Wonosobo dan Pemkab Wonosobo.
Bupati meminta selama masa tanggap darurat, masyarakat tetap tenang dan terus menjaga kesehatan dan kebersihan di lingkungan masing-masing. Terpenting lagi adalah mentaati larangan maupun himbauan yang telah ditetapkan pemerintah pusat maupun daerah. Salah satunya tetap berada di rumah dan menghindari kerumunan massa atau melakukan sosial distancing (menjaga jarak orang per orang minimal 1 meter) secara disiplin untuk memutus mata rantai wabah virus corona.
Selain itu, Bupati juga mengajak masyarakat yang baru pulang dari bepergian dari luar negeri maupun daerah zona merah Covid-19, agar segera memeriksakan diri ke puskesmas atau layanan kesehatan lainnya.
Sekda Wonosobo One Andang Wardoyo, mengatakan sebagai langkah tanggap darurat, Pemkab Wonosobo telah melakukan realokasi anggaran APBD mencapai Rp 8,5 miliar yang akan dialokasikan untuk penangganan Covid-19 di daerah. Dari jumlah tersebut, lebih dari 50 persennya akan difokuskan untuk insentif maupun pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para petugas kesehatan.
Selain itu, Pemkab Wonosobo juga terus melakukan pemantauan ketersediaan kebutuhan pokok di pasaran, termasuk ketersediaan stok beras di Gudang Bulog Wonosobo. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kelangkaan akibat adanya aksi borong dilakukan masyarakat. (Art)