PURWOREJO, KRJOGJA.com - Korban tanah gerak di Desa Kemiri Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo berharap pemerintah memberi bantuan relokasi. Mereka tidak mungkin tinggal di rumah lama karena tidak layak huni dan tanah wilayah RT 01 RW 01 itu juga masih bergerak saat hujan lebat mengguyur.
Pemerintah kabupaten (Pemkab) Purworejo cepat tanggap dengan mengecek dan mendata warga terdampak bencana. Pemerintah juga menyalurkan bantuan logistik. "Namun, kami berharap penanganan lebih. Yakni longsor bisa diatasi hingga tuntas, sehingga kami bisa tinggal dengan nyaman," kata korban tanah gerak, Haryatun, kepada KRJOGJA.com, Selasa (10/3).
Bencana tanah gerak terjadi sejak Rabu (4/3) malam, setelah hujan lebat terus menerus mengguyur wilayah Desa Kemiri. Haryatun melihat permukaan tanah di samping rumah mulai amblas, hingga bangunan kamar mandi dan sumur ambruk.
Haryatun terpaksa mengungsi ke rumah tetangganya. Namun, ia kembali beraktivitas di rumah pada siang hari. "Kalau mulai gelap dan hujan, saya kembali ke rumah tetangga untuk mengungsi, tidur juga di sana. Saya tidak mungkin tinggal di rumah, kamar mandi tidak bisa dipakai, sumur juga tertutup longsor," ungkapnya.
Kasi Kesra Desa Kemiri Sutamto mengemukakan, tujuh rumah terdampak bencana. Lima bangunan di RT 01, rusak berat dan tidak mungkin ditinggali. Jumlah jiwa terdampak bencana sebanyak 18 orang. Mereka mengungsi di rumah tetangga dan kerabat. "Garis polisi juga dipasang agar tidak ada warga yang masuk ke dalam rumah. Sebab tanah masih bergerak dan rumah dikhawatirkan ambruk," tuturnya.
Menurutnya, pemerintah desa mendirikan posko bencana di balai desa setampat. "Kami siaga 24 jam memantau situasi, sekaligus mengawasi langsung karena kebetulan lokasi bencana ada di depan kantor desa," ucapnya.
Korban di Desa Kemiri, katanya, berharap pemerintah membantu merelokasi bangunan rumah ke lokasi yang lebih aman. "Khusus yang terkena bencana, harapannya bisa dibantu hunian sementara dan tetap, atau relokasi, karena lokasi rumah mereka sekarang sudah tidak mungkin dihuni lagi," tandasnya.(Jas)