TEMANGGUNG, KRJOGJA.com - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Temanggung mentarget pada 2020 ini dapat membenahi manajemen pengelolaan sejumlah desa wisata di Kabupaten tersebut agar sesuai standar operasional
"Sejumlah desa wisata telah beroperasi, namun perlu penataan dari sisi manjemen pengelolaannya," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Temanggung Eddy Cahyadi, Senin (24/02/2020).
Dikatakan pengelolaan desa wisata yang akan ditata ulang, antara lain desa wisata Kembangarum di Kecamatan Bejen, Posong di Kecamatan Kledung, Watu Layah di Kecamatan Kandangan, Liyangan di Kecamatan Ngadirejo dan Pasar Papringan di Kecamatan Kedu.
Dia mengemukakan perbaikan manajemen diperlukan agar sesuai dengan standar operasional, makanya diperlukan standar desa wisata. Pihaknya juga akan buat SOP untuk bisa menjadi desa wisata. “Orangnya kita berdayakan, kita tingkatkan kapasitasnya," katanya.
ia menyatakan selama ini desa-desa tersebut juga belum bisa secara jelas disebut desa wisata karena belum memenuhi standar operasional prosedur (SOP). Selain itu, belum jelas pula tanah yang digunakan untuk pengembangan kawasan wisata itu milik siapa.
"Juga akan diatur soal pembangunan infrastruktur seperti sarana transportasi dan keamanan untuk mendukung sektor wisata. Kita koordinasikan dengan dinas terkait," katanya.
Dikatakan Eddy selama ini belum ada setoran ke pendapatan asli daerah (PAD) dari desa wisata selain retribusi parkir. Sehingga ke depan akan diatur agar aliran dana dari desa wisata juga ke PAD.
"Pemkab Temanggung, akan menyiapkan peraturan daerah untuk mengatur desa wisata," katanya sembari menerangkan melalui aturan tersebut akan dibuat SOP mengenai pengelolaan desa wisata dan desa wisata juga harus memberikan kontribusi PAD. (Osy)
