PURWOREJO, KRJOGJA.com - Warga Desa Wadas Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo terus melakukan penolakan atas rencana penambangan batu di bukit desanya. Mereka yang tergabung dalam komunitas Kawula Muda Desa Wadas Melawan (Kaum Dewa Melawan), memasang bendera bertuliskan kata-kata penolakan di setiap sudut desa.
Pemasangan bendera itu merupakan wujud konsistensi warga atas penolakan tambang batu yang rencananya akan digunakan untuk megaproyek Bendungan Bener. Warga menulis kalimat 'Wadas Menolak Segala Bentuk Perusakan Alam' pada ratusan bendera itu. "Warga tidak menolak pembangunan bendungan, tapi kami sejak awal konsisten menolak rencana pembukaan kuari di bukit Wadas," ungkap anggota Kaum Dewa Melawan, Slamet Riyanto, menjawab pertanyaan KRJOGJA.com, Selasa (11/o2/2020).
Menurutnya, ada banyak dampak negatif apabila tambang tetap dibuka di Desa Wadas. Ancaman kerusakan alam, lanjutnya, merupakan alasan utama warga menolak rencana kuari tersebut.
Wujud konsistensi penolakan tersebut juga dalam bentuk iuran untuk membuat bendera. Warga mengumpulkan iuran Rp 5.000 perorang untuk biaya produksi, dan proses pembuatannya dilakukan pemuda setempat. "Memang tidak semua ikut iuran, tapi ada sekitar 80 persen warga yang menyumbang," tuturnya.
Selain itu, katanya, warga juga menggelar pertemuan rutin seminggu sekali untuk menguatkan diri agar selalu semangat memperjuangkan penolakan kuari. "Selain pertemuan, kami juga berdoa bersama," ucapnya. (Jas)