WONOSOBO, KRJOGJA.com - Sekolah Luar Biasa (SLB) Dena Upakara di Wonosobo berupaya mengembangkan jiwa kewirausahaan, yaitu dengan membekali anak-anak tuna rungu dengan berbagai ketrampilan, mulai konveksi/menjahit, usaha salon, memasak atau usaha kuliner, sampai usaha sablon. Selain itu, anak-anak didik juga dilatih seni budaya, seperti belajar menari.
"Berbagai ketrampilan itu diajarkan kepada anak-anak tuna rungu sebagai bekal hidup agar nantinya bisa hidup mandiri dan tidak tergantung orang lain," tutur Kepala Asrama Tuna Rungu SLB Dena Upakara Wonosobo Suster Agustina ketika mendampingi anak-anak didiknya menerima bantuan CRS dari PT Wahana Ottomitra Multiartha atau WOM Finance di Aula SLB setempat, Kamis (5/12)
Hasil praktek anak-anak, lanjut Suster Agustina, kemudian dijadikan sebagai usaha produktif bagi pihak sekolah. Berbagai kegiatan wirausaha tersebut, sekaligus melatih jiwa entrepreneurship bagi kalangan anak didik yang mengenyam pendidikan di sekolah tersebut.
Menurutnya, meski SLB Dena Upakara merupakan lembaga pendidikan bagi anak-anak tuna rungu di bawah yayasan Katolik, namun pihak sekolah terbuka untuk anak-anak dari agama lain, termasuk yang beragama Islam. Bahkan SLB Dena Upakara mulai mengadakan mata pelajaraan agama sesuai keyakinan anak. Seperti siswa Muslim mendapat pelajaran Agama Islam. (Art)
