TEMANGGUNG, KRJOGJA.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung tetap meminta pada masyarakat untuk waspada pada demam berdarah dengue meski di musim kemarau kasusnya menurun.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan (P2PL Dinkes) Temanggung, dr. Taryumi mengatakan Dinkes melalui kader kesehatan ditingkat dusun gencarkan sosialisasi perilaku hidup bersih untuk mencegah berbagai penyakit akibat dampak lingkungan dan kebersihan diri, seperti DBD. "Kami juga gencarkan kebersihan lingkungan," kata Taryumi, Senin (16/9/2019).
Data sampai September, disampaikannya telah mencapai 253 kasus, dengan satu kasus kematian. Di di bulan September sendiri telah ada 9 kasus demam dengue (DD) dan demam berdarah dengue (DBD) 11 orang. Dinas Kesehatan masih memantau kesehatan pasien DBD dan DD tersebut. Lingkungan tempat tinggal juga dibersihkan agar tidak ada penularan dan kejangkitan.
Dikemukakan data hingga Agustus untuk demam dengue (DD) berjumlah 269, demam berdarah dengue (DBD) sebanyak 241, dan dengue Syock Syndrome (DSS) berjumlah dengan kasus meninggal 1 orang di bulan April. Kasus meninggal karena pasien terlambat dibawa ke rumah sakit dan ada komplikasi dengan penyakit lain.
Dikatakan kasus DBD tertinggi biasanya pada masa hujan, yang itu biasanya di akhir tahun sampai awal tahun berikutnya. Saat itu banyak sekali genangan air dan hawa cukup hangat yang membuat perkembangbiakkan nyamuk aides aegipty lebih cepat.
Namun, katanya, di musim kemarau seperti saat ini tetap saja ada kasus DBD. Selain timbul dari Temanggung sendiri juga datang dari luar, atau pasien dari luar Temanggung. Meski begitu kasusnya tidak banyak, tetapi pencegahan dan pemberantasan tetep dilakukan. (Osy)Â Â