PURWOREJO, KRJOGJA.com - Hari jadi Kabupaten Purworejo berubah tidak lagi diperingati setiap tanggal 5 Oktober. DPRD Purworejo, menetapkan hari jadi tanggal 27 Februari.
Perubahan itu merupakan hasil keputusan Pansus 47 yang dibentuk DPRD untuk membahas revisi Perda 9 Tahun 1994. "Saat itu hari lahir Purworejo ditetapkan 5 Oktober 901 Masehi," ujar Ketua Pansus 47 Sutarno SIP, kepada KRJOGJA.com, usai penetapan, Selasa (13/11/2018).
Menurutnya, perubahan itu dilakukan setelah adanya masukan dari masyarakat, yang diteruskan usulan resmi pemkab. DPRD Membentuk pansus dan mulai melakukan rangkaian kajian.Â
Pansus menggandeng pakar sejarah Universitas Negeri Semarang (USM) sebagai tim ahli. Pihak eksekutif juga membantu membuat kajian dengan menggandeng ahli sejarah Universitas Gadjah Mada (UGM). "Hasilnya dua tim itu sepakat apabila hari jadi 5 Oktober 901 tidak relevan. Dalam Prasasti Kayu Arahiwang yang digunakan sebagai dasar, tidak muncul nama Purworejo, hanya menyebut tentang pemberian shima atau tanah perdikan oleh Raja Dyah Balitung," terangnya.
Sementara ahli dua universitas itu sepakat jika nama Purworejo muncul pada Februari 1831. "Perubahan nama itu muncul dan dibahas tanggal 23, lalu diumumkan kepada publik pada 27 Februari 1831 oleh Adipati Cokronegoro I dan ada bukti otentiknya. Kami gunakan momentum pengumuman publik itu sebagai dasar penetapan hari jadi," tuturnya.(Jas)
