PURWOREJO, KRJOGJA.com - Proses pembangunan Bendungan Bener di Desa Guntur Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo memasuki tahap persiapan pembebasan lahan. Pihak Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO) berharap groundbreaking pembangunan bendungan di Sungai Bogowonto itu pada pertengahan November 2018.
Balai besar bekerjasama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk melakukan pengukuran tanah. "Sudah tanda tangan kontrak dan sekarang mulai persiapan. Penetapan lokasi sudah dan BPN sedang mengukur dalam rangka menuju pembebasan lahan, tinggal nanti tim apraisal menilai berapa angkanya," tutur Kepala BBWSO Kemen PUPR, Ir Tri Bayu Aji, kepada KRJOGJA.com, Jumat (02/11/2018).
Pembebasan lahan akan dilakukan secara bertahap. Pada tahap awal yang akan dibebaskan adalah jalan akses menuju lokasi, disusul tapak bendungan dan quarry atau tambang batu material bendungan. Pembebasan akhir adalah kawasan terdampak genangan.
Menurutnya, pemerintah telah menyiapkan dana untuk pembebasan tanah sejak tahun 2017 dengan nilai antara Rp 1 triliun hingga Rp 1,2 triliun. Namun untuk realisasinya, pemerintah akan melibatkan pihak perbangkan.
"Pembebasan tanah itu juga parameter bagi kami untuk melaksanakan groundbreaking, artinya jika sudah ada lahan yang dibebaskan, maka pembangunan dimulai. Kita sungguh-sungguh semua untuk mewujudkan proyek nasional itu," tegasnya.
Sementara untuk bangunan fisik bendungan, pemerintah menyiapkan anggaran kurang lebih Rp 3,8 triliun. Konstruksi tapak bendungan direncanakan setinggi 159 meter dan mampu menampung air kurang lebih 100 juta meterkubik.
Bendungan akan menyuplai kebutuhan irigasi dan air baku Kabupaten Purworejo, Kebumen dan Kulonprogo Yogyakarta. "Sementara untuk sekitar, akan meningkatkan muka air tanah, sehingga daerah perbukitan yang sering kesulitan air saat kemarau, lebih mudah karena gali sumur tidak perlu dalam-dalam," terangnya. (Jas)
