TEMANGGUNG, KRJOGJA.com - Sejumlah santri Pondok Pesantren Darul Muttaqien di Dusun Balong, Desa Ngaditirto, Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung masih dirawat di pelayanan kesehatan diduga akibat keracunan makanan yang dikonsumsi, Kamis (18/10/2018). Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, Sukamsih mengatakan Dinas Kesehatan berusaha mencari sisa makanan yang dikonsumsi yang diduga sebagai penyebab keracunan.
Sampel tinja sudah diambil dari santri yang kemudian dibawa ke labolatorium untuk diteliti. "Kasus ini dinyatakan sebagai kejadian luar biasa, biaya perawatan ditanggung pemerintah," katanya.
Dia mengatakan sebanyak 54 santri dibawa ke Puskesmas Selopampang dan RSUD Temanggung karena mengalami diare yang diduga keracunan makanan nasi kotak yang dikonsumsi usai mengikuti pertandingan olahraga di GOR Bambu Runcing Temanggung. Nasi tersebut merupakan bekal dari santri, Senin lalu.
"Sebanyak 22 santri dirawat di RSUD Temanggung dan 16 santri dirawat di Puskesmas Selopampang, dan sisanya menjalani rawat jalan," katanya.
Berdasarkan keterangan yang didapat dari santri, gejala keracunan sudah dirasakan pada Senin malam dan tidak begitu dicemaskan. Rasa itu berupa sakit perut. Hingga kemudian pada Selasa (16/10/2018) sore para santri mengalami mual dan diare, yang oleh pengurus pondok langsung dibawa ke Puskesmas Selopampang dan sebagian dirujuk ke RSUD Temanggung.
Dia mengatakan santri yang kondisinya membaik sudah diperbolehkan pulang. Sedangkan yang belum pulih betul masih dalam perawatan dan pantauan tim medis. Ia menuturkan hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab keracunan tersebut karena tidak ada sisa makanan yang bisa dijadikan sampel untuk diperiksa di laboratorium.
Kamsih mengatakan tidak ada makanan yang tersisa dalam kejadian itu. Sebanyak 50 dos sudah habis dimakan para santri setelah sebeluumnya berolahraga sehingga tidak ada makanan yang bisa diperiksa di laboratorium. Meski begitu cara lanin ditempuh untuk mengungkap keracunan tersebut. (Osy)