PURWOREJO, KRJOGJA.com - Sedikitnya 50 siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Loano Purworejo terpaksa jalan kaki hingga sepuluh kilometer saat pulang ke rumah, Senin (27/8/2018) sore. Angkutan umum di Purworejo mogok operasi dan mereka juga tidak dijemput orang tuanya.Â
Puluhan siswi itu berajalan untuk pulang ke rumah mereka antara lain di Desa Kedungpoh, Loano di Kecamatan Loano, Wonotopo dan Redin Kecamatan Gebang. "Tidak ada yang bisa jemput, mau bagaimana lagi," ujar siswi MTs warga Desa Wonotopo, Lisa, kepada KRJOGJA.com.Â
Menurutnya, jalan kaki terpaksa dilakukan daripada menunggu di sekolah tanpa kejelasan. Rombongan anak jalan bersama keluar dari madrasah yang terletak di Desa Kebongunung itu menuju arah Maron.Â
Rombongan besar itu kemudian pecah di pertigaan Maron. "Yang ke Wonotopo, Redin dan Kedungpoh belok kanan, sedangkan ke Loano tinggal lurus," ungkapnya.Â
Informasi yang ia peroleh, tidak adanya angkutan karena seluruh armada yang biasa membawa para siswa itu sedang demo di Alun-alun Purworejo. Mereka protes beroperasinya taksi pelat hitam berbasis aplikasi online.Â
Namun Lisa mengaku tidak terlalu memperhatikan alasan awak armada berdemo. "Saya dengar katanya pada mogok, saya tidak tahu itu urusan orang dewasa. Hanya saja karena mogok kami jadi keteteran," katanya.Â
Sebagian siswa MTs Loano berangkat dan pulang sekolah dengan mobil angkutan perdesaan. "Orang tua kami juga tidak punya sepeda motor yang bisa dipakai menjemput, kalau bisa jangan ada mogok lagi," tandasnya.(Jas)
