TEMANGGUNG, KRJOGJA.com - Rendi Nuristo Nugroho (14) hanya bisa berbaring di atas tempat tidur kayu yang sudah reot. Untuk aktivitas hidup tergantung pada dua orang tuanya Murod dan Barokah, yang hidup miskin di Dusun Blawong Wetan Desa Muncar Kecamatan Gemawang Temanggung.
Barokah (45) berkisah penyakit polio diderita anaknya sejak lahir. Mulanya panas dan kejang setelah dibawa ke pusat layanan kesehatan diketahui terkena penyakit polio. Dampak dari serangan itu diketahui beberapa waktu kemudian, yakni pertumbuhan dan perkembanganya lambat, dan bahkan nyaris tidak bisa apa-apa. Â
" Anak saya hanya terbaring. Ia hanya bisa menangis dan tersenyum kecil tanpa tahu apa yang dimaksudkan," katanya, Senin (27/8).
Dia mengatakan usianya telah 14 tahun, namun berat badannya berkisar 12 kilogram. Tubuhnya kurus hanya nampak tulang dan kulit. Nafsu makan Rendi boleh dibilang baik, hanya saja kemiskinan membuat keluarga tidak bisa memberikan asupan bergizi yang memadai. Ha itu sudah berlangsung sejak lama, bahkan sejak dalam kandungan.Â
Â
" Kami sedih bila melihat Rendi. Bagaimana lagi, kami tidak bisa berbuat banyak," katanya ditemui wartawan di rumahnya.Â
Rumah itu terbuat dari papan dan nyaris roboh, tiang penyangga mulai keropos. Dinding sudah banyak celah karena rusak dimakan zaman. Angin pun menerobos bebas masuk ke rumah. Genteng yang disana-sini retak dan pecah membuat air hujan tanpa kesulitan mengairi lantai tanah. Â
Murod mengatakan keterbatasan ekonomi memaksa keluarga tidak mengobatkan Rendi ke pusat pelayanan kesehatan di kota. Upaya medis hanya di sekitar yang tidak membutuhkan biaya besar. Pengobatan di kota butuh biaya besar, seperti transportasi sedangkan pendapatanya hanya cukup untuk makan.
Dia mengatakan tiap hari keluarga merawatnya dengan sabar. " Kami bergilir, jika saya sedang kerja ia ditunggu nenek, istri atau adiknya, semua menyayangi Rendi, sebab hanya itu yang dapat diberikan," katanya.Â