MAGELANG, KRJOGJA.com - KKN UIN Sunan Kalijaga Angkatan 96, kelompok 302 Dusun Keron bekerjasama dengan kelompok 305 Dusun Tosaren mengadakan program 'Sosialisasi Inovasi Pemanfaatan Salak' yang dilaksanakan di Dusun Keron, Desa Kradenan, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang belum lama ini. Kegiatan tersebut dihadiri masyarakat dari empat dusun di desa Kradenan, yakni Dusun Keron, Dusun Tosaren, Dusun Tegalancar dan Dusun Pringwulung. Kegiatan ini merupakan salah satu program unggulan yang berbasis pada potensi alam di daerah tersebut karena sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani salak.
"Harapannya dapat menumbuhkan minat dan motivasi warga untuk berinovasi dan berwirausaha dalam mengolah salak agar bisa menaikkan nilai jual salak. Dengan demikian akan mampu meningkatkan taraf ekonomi warga. Dikarenakan selama masa panen harga jual salak turun sampai kisaran Rp 1000-3000 per kilogram. Panen raya yang biasanya menjadi hal mengembirakan, berubah menyedihkan. Hal tersebut membuat warga memutuskan untuk mencari penghasilan tambahan dengan bekerja sampingan seperti menjadi buruh, kuli pasir, kuli bangunan dan memproduksi gula jawa," tutur Bagian Humas UIN Sunan Kalijaga Weni Hidayati.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber yang sudah berkopeten dalam melakukan inovasi salak, yaitu UMKM Mawar Mekar dari Dusun Banyuadem, Srumbung, Magelang. UMKM Mawar Mekar sudah memiliki empat produk yang sudah mendapatkan izin dari Dinas Kesehatan (Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga/ P-IRT). Empat produk tersebut, antara lain Geplak Salak, Jenang Salak, Kopi Biji Salak dan Manisan Salak.
Selain sosialisasi inovasi pemanfaatan salak dan praktik pengolahan salak, juga diberikan motivasi kepada ibu-ibu untuk lebih kreatif dalam mengolah salak. Setelah kegiatan ini diharapkan warga Keron dan Tosaren mampu mengolah salak menjadi berbagai macam produk sebagai buah tangan khas Magelang dan bisa meningkatkan ekonomi warga. (Feb)