PURWOREJO, KRJOGJA.com - Sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pringsewu Provinsi Lampung melakukan Benchmarking to Best Practice di Kabupaten Purworejo. Kegiatan yang merupakan rangkaian pendidikan dan pelatihan kepemimpinan (Diklatpim) IV Pringsewu itu, akan belajar tentang majemen strategis selama beberapa hari di Purworejo.
“Purworejo menjadi pilihan kami karena memiliki kemiripan dengan Pringsewu, bahkan dilihat dari usianya Purworejo yang sudah banyak memiliki kelebihan, dapat diadopsi untuk pengembangan Pringsewu,†kata Bupati Pringsewu Sujadi yang memimpin langsung kegiatan itu, Sabtu (4/8/2018).
Selain itu lanjut Sujadi, Pringsewu juga memiliki kedekatan dengan Purworejo. “Jumlah Pekon atau sebutan untuk desa di Pringsewu sebanyak 126 Pekon dan 5 kelurahan yang tersebar di 9 kecamatan. Dengan visi Pringsewu, Berdaya Saing Harmonis dan Sejahtera (Bersahaja),†jelasnya.
Pringsewu menurut Sujadi, bertekad untuk terus melakukan peningkatan sumberdaya manusia seperti yang menjadi fokus pemerintahan Presiden Jokowi yang tercantum dalam Nawacita. “Maka saya minta peserta Diklatpim Pringsewu, dapat memanfaatkan kegiatan di Purworejo dengan maksimal. Apa saja yang tidak ada di Pringsewu, semuanya ada di Purworejo. Sehingga ilmu yang di peroleh dari Purworejo bisa diterapkan di tempat kami,†tandas Sujadi.
Wakil Bupati (Wabup) Purworejo Yuli Hastuti SH saat menerima kunjungan Pemkab Pringsewu di Ruang Arahiwang Kantor Bupati Purworejo mengatakan, benchmarking atau yang dulu disebut observasi lapangan dalam Diklatpim merupakan proses membandingkan dan mengukur suatu organisasi. Jadi intisari dari benchmarking ini, untuk memungkinkan organisasi dapat membandingkan dengan organisasi kompetitor, dan selanjutnya menjadi alat strategis bagi manajemen untuk meningkatkan kinerjanya.(Nar)