PURWOREJO, KRJOGJA.com - Ratusan anggota Polres Purworejo diperintahkan melakukan pengamanan melekat pada TPS dan desa selama Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng 2018. Bahkan mereka diperintahkan untuk tidak pulang ke rumah agar bisa fokus mengamankan wilayah tugasnya.
Kapolres Purworejo AKBP Teguh Tri Prasetya SIK mengatakan, sebanyak 580 polisi diterjunkan mengamankan pilgub. "Fokus kami adalah mulai H - 1 hingga H + 1, atau tiga hari. Mereka saya minta untuk izin tidak pulang tiga hari kepada keluarga di rumah," tuturnya kepada KRJOGJA.com, usai Apel Pengamanan Pemungutan Suara Pilkada di Mapolres Purworejo, Senin (25/6).
Polisi dibekali tas berisi perlengkapan pribadi dan peralatan pengamanan massa. Namun polres menarik seluruh senjata api yang dipegang pasukan agar tidak dibawa untuk mengamankan pemilihan.
Menurutnya, senjata api tidak dibawa karena polisi datang untuk mengamankan masyarakat. Namun polres tetap menyiapkan peleton penindak bersenjata api ditempatkan di Kutoarjo dan Purworejo. "Kami akan persuasif dan preventif, namun juga siaga penuh apabila terjadi peristiwa yang tidak diinginkan," tegasnya.
Selain polisi, Kodim 0708 Purworejo juga menerjunkan 223 pasukan untuk membantu mengamankan pemilihan. Dandin 0708 Purworejo Letkol Muchlis Gasim mengemukakan, pasukan berasal dari jajaran Kodim dan Batalyon Armed Magelang. "Untuk kodim, diutamakan dari koramil karena mereka lebih paham situasi di lapangan. Kami siap mendukung tugas kepolisian mengamankan pilkada," ungkapnya.
Meski demikian, berdasar pengamatan polisi dan TNI, situasi Purworejo aman terkendali. Belum terlihat potensi gangguan keamanan yang dapat mengganggu kontestasi pilkada. "Tapi kami tetap siaga, kami juga siapkan pasukan pemukul apabila dibutuhkan polisi, kami siap bergerak," tandasnya. (Jas)
