TEMANGGUNG, KRJOGJA.com - Di bawah pohon beringin di lapangan Dusun Libak Desa Klepu Kaloran, warga menggelar ritual sadranan sebagai wujud syukur atas segala nikmat yang diberikan Tuhan, Jumat (06/04/2018). Sadranan di dusun ini digelar tiap tahun tepatnya di Jumat Legi bulan Sapar penangggalan Jawa.
Tokoh masyarakat Dusun Libak, Timbul (57) mengatakan tradisi sadranan merupakan warisan nenek moyang yang tidak berani ditinggalkan. "Kami tiap tahun menggelar tradisi sadranan, kami tidak berani meninggalkannya. Jika tidak digelar dipercaya akan datang wabah penyakit," katanya.
Dikatakan yang dibawa dari rumah pada tradisi tersebut adalah nasi tumpeng berikut ingkung ayam kampung, aneka sayur mayur, buah dan jajanan pasar, yang dibawa dalam wadah tenong. Tidak ketinggalan teh hangat. Makanan dan minuman itu dimakan bersama usai berdoa yang dimpimpin tokoh agama setempat.
"Warga mengambil sebagian makanan yang dibawa itu untuk didermakan pada warga dari luar daerah yang datang. Kami makan bersama, sambil bertukar cerita dan pengalaman hidup," katanya.
Sebelum mengikuti tradisi, katanya, warga membersihkan makam yang berada tidak jauh dari lokasi serta membersihkan lingkungan desa, tidak ketinggalan menanam pohon keras untuk pelestarian lingkungan. Pohon beringin yang ada di lapangan sebagai bukti pelestarian lingkungan yang dipertahankan.
"Pohon beringin untuk menjaga sumber air dan kesejukkan," katanya, dikatakan pada malam hari digelar pementasan seni budaya. (Osy)