PURWOREJO, KRJOGJA.com - Upaya pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang berbasis usaha mikro kecil menengah (UMKM), ternyata belum diikuti dengan kebijakan kemudahan. Bahkan pajak yang dikenakan justru membuat para pelaku UMKM kesulitan mengembangkan usahaya.
“Akibatnya para pelaku UMKM, terutama usaha mikro enggan mendaftarkan usahanya karena takut dikenakan pajak. Sedang usahanya belum berjalan maksimal,†kata Ketua Koperasi Wanita (Kopwan) Srikandi Kabupaten Purworejo Sri Susilowati SE, Jumat (6/4/2018).
Sri Susilowati yang membawahi ribuan pelaku usaha kecil melalui koperasinya, terutama pengrajin gula kelapa di Purworejo dan sebagian Wonosobo ini, mengaku sering menerima keluhan dari para mitranya yang selalu didatangi petugas pajak. “Lebih berat lagi karena pajak yang dikenakan bukan dari keuntungan, tapi dari omset produksi,†keluhnya.
Diakui, pengenaan pajak produksi ini memang belum sampai membuat para pengrajin gulung tikar, tapi setidaknya telah memberatkan sehingga menghambat pertumbuhan industri kerakyatan. “Sebenarnya para pelaku industri rakyat ini tidak keberatan akan dikenakan pajak, asal usaha mereka sudah berjalan dan memberikan keuntungan. Atau paling tidak pajak dikenakan dari keuntungan bukan dari omset,†tandasnya.(Nar)