PURWOREJO, KRJOGJA.com - Pemerintah menggelar operasi pasar (OP) beras di sejumlah lokasi di Kabupaten Purworejo. Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI menunjuk Perum Bulog untuk mengadakan operasi demi meredam gejolak harga beras di pasaran yang mencapai Rp 12.000 - Rp 13.000 perkilogram untuk kualitas medium.
Bulog Subdivre Kedu menunjuk sembilan mitra dan distributor untuk menggelar operasi. "OP Beras berjalan mulai 5 Januari 2018, hingga akhir bulan ini. Untuk Purworejo, kami menyiapkan 1.500 ton beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) kualitas medium," ujar Kepala Gudang Bulog 505 Butuh Purworejo, Dicky Yusfarino, kepada KRJOGJA.com, Jumat (12/1/2018).
Menurutnya, perintah operasi datang langsung dari pemerintah pusat dan berlangsung secara nasional. Harga jual sesuai dengan ketetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) dalam Permendag Nomor 57 Tahun 2017, yakni maksimal Rp 9.450 perkilogram.
Namun mitra diminta menjual beras pada harga maksimal Rp 9.350 perkilogram dengan asumsi apabila dijual kepada pengecer, maka pedagang tingkat bawah itu masih punya keuntungan Rp 100 perkilogram. Kenyataan di lapangan, mitra Bulog menjual beras OP antara Rp 8.000 - Rp 9.000 perkilogram.
Untuk mencegah penyimpangan, katanya, sembilan mitra diminta membuat surat pernyataan untuk tidak menjual beras OP di melebihi ketentuan. "Pengawasan juga melibatkan Satgas Pangan di bawah kendali Polres Purworejo," tegasnya.
Selama delapan hari pelaksanaan OP, mitra berhasil menyalurkan kurang lebih 300 ton beras kualitas medium. Masyarakat, katanya, merepsons baik pelaksanaan OP karena mereka terbantu dalam memperoleh beras dengan harga terjangkau.(Jas)
Baca Juga : Harga Beras Naik Terus, Ada yang Salah?