PURWOREJO, KRJOGJA.com - Sebanyak dua warga Kabupaten Purworejo menjadi suspek atau diindikasikan terinfeksi difteri. Mereka menjalani perawatan khusus dan diisolasi di RSUD Dr Tjitro Wardoyo, serta mendapat suntukan serum antidifteri.
Terduga difteri berinisial Mah (8) warga Desa Somongari Kecamatan Kaligesing dan Gab (11)Â warga Kelurahan/Kecamatan Kutoarjo. "Tiga terduga menjalani perawatan intensif karena menunjukkan gejala klinis difteri. Baru kali ini ada suspek setrelah lebih dari sepuluh tahun tidak ada kasus," ujar Kepala Dinkes Purworejo dr Kuswantoro MKes, kepada KRJOGJA.com, Rabu (10/1/2018).
Suspek warga Somongari merupakan pasien rujukan RS Panti Waluyo Purworejo dan mulai menjalani perawatan RSUD pada tanggal 6 Januari 2018. Sementara pasien dari Kutoarjo masuk RSUD 8 Januari 2018.
Menurutnya, kedua pasien terus diobservasi. Tim dokter mengambil sampel lendir pada tenggorokan untuk dicek jenis bakteri penyebabnya. Dinkes Purworejo melibatkan laboratorium kesehatan milik Pemprov Jateng.
Sampel tersebut akan dikultur atau dikembangbiakkan selama seminggu. Jika bakteri yang muncul adalah Corynebacterium diphtheriae, maka ketiganya dinyatakan positif difteri. "Jika dinyatakan positif, Purworejo berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri, sekarang belum ada peningkatan status. Apabila KLB kami berencana buat Outbreak Response Immunization (ORI) pada penduduk usia 0 - 19 tahun di kecamatan terdampak," tuturnya.
Kendati demikian, perawatan maksimal terhadap pasien tetap dilakukan. Bahkan untuk mengurangi risiko penularan, pihak rumah sakit membuat tulisan agar pembesuk tidak kontak langsung dengan pasien. "Untuk keluarga atau yang betul-betul berkepentingan, wajib pakai masker dan cuci tangan dengan disinfektan setelah besuk," tegasnya.(Jas)