Krjogja.com - MAGELANG - Masyarakat diminta untuk 'gemi setiti'. Tidak semua penghasilan dibelanjakan, tetapi sebagian harus ditabung. Demikian antara lain dikemukakan Walikota Magelang dr HM Nur Aziz SpPD K-GH kepada wartawan usai melakukan penarikan undian Tabungan Berhadiah Periode Juli 2023 Perumda BPR Bank Magelang (Bank Magelang) yang dilaksanakan di Hotel Atria Magelang, Rabu (02/08/2023) malam.
Juga dikatakan Walikota Magelang, bahwa Kota Magelang merupakan kota kecil di Jawa Tengah dengan jumlah penduduk sekitar 128 ribu jiwa. Hingga saat ini masih ada 'beban', diantaranya berupa angka kemiskinannya yang cukup tinggi, sekitar 7,1 persen.
Diharapkan di tahun 2024 mendatang angka tersebut bisa turun menjadi 3 persen. "Ini bukan main-main, menjadi kerja besar kita," katanya.
[crosslink_1]
Saat ini menurutnya juga sedang konsentrasi mengenai bagaimana menurunkan angka pengangguran. Tahun 2022 lalu masih di angka 6,7 persen.
Walaupun tingkat penurunannya paling besar di Jawa Tengah. Tetapi dibanding dengan jumlah penduduk, itu belum ada apa-apanya. Ditargetkan di tahun 2024 mendatang mudah-mudahan bisa di angka separuhnya.
Ini semua membutuhkan kolaborasi banyak pihak. Diharapkan semua stakeholder di Kota Magelang harus kolaborasi. Juga dikatakan, meskipun kota kecil, namun masalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tidak terlalu buruk, masih pada posisi nomor 4. Di tahun 2024 mendatang dicoba untuk dikejar dan juga belajar.
Terhadap keberadaan Bank Magelang, Walikota Magelang, Walikota Magelang menyampaikan apresiasinya, Bank Magelang merupakan bank yang baik diantara bank-bank di Jawa Tengah. Informasi dari OJK menyebutkan bank-nya sehat, dan masyarakat memang layak dengan Bank Magelang.
Sementara itu Direktur Utama Bank Magelang Ir Hery Nurjianto MM secara terpisah kepada wartawan mengatakan selain melakukan penarikan undian tabungan, tetapi juga mengundi debitur kredit yang angsurannya lancar. Baru kali ini hal itu dilakukan.
Hery Nurjianto mengatakan saat ini pihaknya sedang fokus ingin mengembangkan UMKM. Kredit-kredit untuk pengembangan usaha menjadi fokusnya ke depan. Dengan begitu ingin diajak para nasabah agar mereka juga menyadari bahwa untuk keberlanjutan usahanya perlu adanya pendampingan bank, perlu pembiayaan dari bank.
Jika angsuran mereka tidak baik, kedepannya bank akan tidak dapat memberikan pinjaman lagi. "Salah satunya kita dengan memberikan hadiah agar mereka termotivasi, semangat untuk melancarkan angsurannya," katanya. (Tha)
